Monday, December 11, 2006

katanya..katanya....

*pingiiiiiiiiiiiin!*

"Katanya 3G nggak akan laku dan sebentar lagi nggak kepakai, karena akan ada teknologi baru lagi", kata seseorang padaku, suatu ketika,"Liat aja, kemarin-kemarin MMS kan nggak laku".

Aku yang tadinya cuma manggut-manggut karena nggak tau arah obrolannya jadi bengong.
Kayaknya sekarang aku tau deh, maksud omongannya.
Jadi buat meyakinkan diri-sendiri, aku jadi browsing-browsing apa itu 3G sebenarnya. Dan ketemu orang ini yang sepertinya tahu apa yang aku rasakan.
Moga-moga yang bersangkutan rela tulisannya aku link di sini, soalnya mau minta ijin langsung, mesti login dulu...males

price, pride, prestige…...

dari sini

Menonton final ganda putra bulu tangkis ASIAN Games 2006, malam minggu kemarin benar-benar membuat aku kecewa.
Pertama, memang karena Indonesia (
Alvent Yulianto/Luluk Hadiyanto) kalah, straight set dan yang mengalahkan adalah musuh bebuyutan kita di bulu tangkis, Malaysia.
Tapi ya, emang
Alvent Yulianto/Luluk Hadiyanto mainnya nggak bagus, atau mungkin lawannya emang lagi main bagus. Aku nggak tahu, -harap maklum udah lama nggak mengikuti perkembangan bulu tangkis sekarang-, biasanya mereka mainnya gimana. Tapi ya, menyedihkanlah…dan bukan pertandingan yang penuh perlawanan sengit yang membuatnya enak untuk ditonton.
Tetapi yang lebih menyedihkan…mengecewakan buatku adalah karena pelatih tim Malaysia adalah Rexy Mainaky…..
Aku tu nggak ngerti ya, apa aku yang terlalu naïf mengartikan nasionalitas. Bahwa menurutku nasionalitas nggak terbeli dengan apapun (price, pride, prestige…)?
Atau apa aku yang terlalu sempit mengartikan kalo seseorang -yang sudah sering mewakili Indonesia- melatih tim negara lain (Malaysia!!!!!) dan ‘kebetulan’ di final ketemu negaranya sendiri dan bisa mengalahkannya itu artinya ia sudah kehilangan nasionalitasnya?
Nggak tau juga apa rasa kecewa campur kesal ini karena yang mengalahkan adalah Malaysia?


Trivia (-trivian):

  1. Walaupun banyak yang menentang, tetapi mulai pertengahan 2006, bulu tangkis memakai cara penghitungan nilai baru , dari semula 15 x 3, sekarang menjadi 21 x 3 dengan sistem relly point. Bagi pemain yang lama panasnya sistem ini jelas merugikan, -kalo dulu tu model Susi Susanti gitu- karena pas dia udah benar-benar siap, ternyata nilainya sudah ketinggalan jauh. Alasan IBF : agar waktu pertandingan lebih bisa diprediksi (jadi TV-TV nggak be-te?), agar kesenjangan nilai tidak terlalu jauh dan tidak akan ada yang mendapat nilai nol. Dan agar lebih banyak iklan masuk?
  2. Saat ini, peringkat satu dunia untuk tunggal putra adalah Lin Dan dari China, yang pada final tunggal putra perseorangan Asian Games 2006 ini dikalahkan Taufik Hidayat. Sementara Taufik Hidayat berada di peringkat 8 dunia. Dari keseluruhan kategori hanya ganda putra Alvent Yulianto/Luluk Hadiyanto wakil Indonesia yang berada dalam 2 besar. Koo Kien Keat/Tan Boon Heong yang mengalahkan mereka berada di peringkat 8 dunia.
  3. Prestasi pemain putri memang sudah parah sejak lama. Dan saat ini tidak ada yang masuk peringkat 20 besar sekalipun. Untuk tunggal putri Indonesia, peringkat paling tinggi adalah Firdasari Adrianti berada di peringkat 48 dunia. Untuk ganda putri, ada yang menduduki peringkat 21 dunia Novita dan Nurlita (siapa mereka? Aku juga baru tahu nama mereka saja :p). Untuk ganda campuran, cukup lumayan ada Nova Widianto/Lilyana Natsir di peringkat 5 dunia/
  4. Januari 2006, Rexy Mainaky (ternyata) sudah menjadi pelatih Malaysia (sebelumnya menjadi Pelatih Bulu Tangkis di Inggris) dan di Kejuaraan All England, pemain-pemainnya sudah mulai mengalahkan pemain Indonesia, -aku baru tau…..-

Sumber: dari sini

Wednesday, November 22, 2006

radio...o..o..radio....

gambar dari sini

Tau nggak bedanya radio bagus ama radio nggak bagus?

Radio bagus, kebanyakan muter lagu (bagus-bagus sih lagunya), jadi nunggu-nunggu kapan penyiarnya ngomong.
Radio je...eh nggak bagus, penyiarnya kebanyakan ngomong padahal, maap-maap, omongannya garing banget, jadi nunggu-nunggu kapan muter lagu

Wednesday, November 15, 2006

free as a bird

gambar dari sini
dekanat lantai 3, nunggu orang belum ada yang datang

free·dom

n.

1. The condition of being free of restraints.

2. Liberty of the person from slavery, detention, or oppression.

3. a. Political independence.

b. Exemption from the arbitrary exercise of authority in the performance of a specific action; civil liberty: freedom of assembly.

4. Exemption from an unpleasant or onerous condition: freedom from want.

5. The capacity to exercise choice; free will: We have the freedom to do as we please all afternoon.

sumber dikutip dari sini

Kebebasan adalah kondisi bebas tekanan, kapasitas untuk melakukan pilihan, free will.

Setuju banget. Kebebasan adalah kemerdekaan untuk menentukan pilihan, tetapi bukan berarti lepas dari tanggung jawab. Karena justru saat kita diberi kebebasan hampir seluruh tanggung jawab hidup kita akan ada dalam beban kita. Juga resikonya.

Hanya saja kita bebas untuk memilih apakah kita mau makan di warteg atau di resto mahal, apakah kita mau nyuci baju sekarang atau besok, mau jalan sama si Jahe atau Kencur, mau masak atau malas-malasan….

Sejauh ini sudah ada tiga caraku dalam menikmati kebebasan.

Saat-saat awal aku merasa mendapat kebebasan, saat itu kebebasan itu seperti kebebasan seekor burung yang dilepas dari sangkarnya. Menyenangkan dan membingungkan. Memungkinkan aku bereksperimen dengan cara hidupku. Dan membentuk sisi lainku yang baru. Hanya saja saat kembali ke sangkar aku masih kembali ke sisi lamaku.

Bertahun kemudian kadang kebebasan kurasakan seperti boomerang. Karena aku mulai bosan dan lelah untuk terus-terusan harus menentukan pilihan sepanjang hidupku. Jadi setiap kali jika memungkinkan aku akan meminta seseorang membuat pilihan untukku, heheheh…..

Pada tahap ini pula aku begitu menikmati setiap kali ada orang-orang yang marah padaku. *jangan-jangan jablai…upsssssssss!*

Sampai sekarang saat kebebasan sudah menjadi kebiasaaanku. Air minumku …nafasku. Jadi saat batas-batas itu terusik, rasanya sangat tidak nyaman. Siapa kamu? Apa hak kamu nyuruh-nyuruh aku begini dan begitu?

Sampai semingguan ini tau-tau ada sepotong lirik lagu lama yang berlalu lalang di pikiranku

“….bahagia meski mungkin tak sebebas merpati” *I bet you know who sang this song*

Kebahagiaan seperti apa yang bisa menukar kebebasan itu?

Thursday, November 09, 2006

scent of a woman

Aku mungkin sekarang udah mulai centil, mungkin juga pengaruh pergaulan, mungkin gara-gara waktu itu baca novel Perfume, kalo sekarang aku jadi mulai tertarik memperhatikan berbagai wewangian dan kadang ikutan pakai.

Ternyata wangi-wangian itu ada tingkatannya. *Buat yang udah tau, ya nggak usah diterusin baca. Bagi yang belum tau, ya buat sekedar tau aja. Siapa tau ada gunanya.*

Parfum itu bias digolongkan berdasarkan kadar sari wewangian dan kadar alkohol yang menjadi campurannya.

Kadar tertinggi terdapat pada parfum, karena essensnya mencapai 20 persen, asli tanpa campuran alkohol. Konon parfum yang beneran cuma bisa dipake dengan cara dioles. Mahal juga kalo harus disemprot, kali!

Eau de Perfume, setingkat di bawah parfum yang mempunyai kadar essens 15 persen dan sedikit dicampur alkohol. Keistimewaannya, aroma wewangiannya tahan lama dan kuat lebih sesuai digunakan pada malam hari.

Eau de Toilette, jenis wewangian lain yang kadar essensnya hanya berkisar 12 persen dan sebaliknya kadar alkoholnya lebih tinggi. Wewangian ini merupakan pilihan yang paling ideal untuk sehari-hari, karena aromanya ringan, tidak terlalu tajam serta awet. Eau de Cologne, jenis wewangian paling standar dan ringan meliputi aneka toilet waters termasuk tisu penyegar dan sebagainya, yang menonjolkan kesegaran alami. Hampir seluruhnya merupakan alkohol dan diberi sedikit essens. Jenis pewangi ringan ini biasa digunakan pada saat selesai mandi, untuk melembutkan kulit serta menyegarkan tubuh.

Parfum yang sama baunya tidak sama jika dipakai oleh dua orang yang berbeda. Kalau menurut novel Perfume, tiap orang punya scent sendiri-sendiri. Kalo si Jean-Baptiste Grenouille malah bisa mencium bau seorang perawan yang menurutnya seperti bau buah plum.

Jadi tiap orang akan punya wangi yang khas apapun parfum yang dipakainya. Tetapi ada yang mencoba mencocokkan jenis-jenis parfum dengan kepribadian orangnya: *terserah, boleh nggak percaya, tapi percaya juga nggak ada yang melarang*

Wanita sportif. Wanita aktif, jujur, berpendirian teguh, sering kurang sabar. Jenis ini meliputi wanita segala umur. Karena gemar di alam bebas, pewangi yang cocok adalah yang berbau tumbuh-tumbuhan liar dan terbuat dari tanaman-tanaman pewangi ringan.

Wanita periang, gesit. Suka berada di mana-mana, jenis yang menarik mudah menaruh minat pada sesuatu tetapi mudah pula mengubah pendiriannya, mudah menangkap sesuatu, tidak anti rayuan lelaki mudah memanfaatkan, kurang setia. Perkiraan tabiat ini seperti dimaksud umumnya berlaku untuk usia antara 20-45 tahun.

Mereka mempunyai gagasan-gagasan modern dan kretif, progresif, cepat bertindak. Mereka suka pewangi yang tidak biasa dan tidak kolot, tetapi tidak berat.

Wanita romantis. Pemikirannya sederhana dan tak berbelit-belit, mempunyai cita-cita yang tinggi karenanya bersifat pemaku. Kesederhanaan merupakan daya tariknya. Ia termasuk wanita muda yang polos. Mereka senang pewangi yang jelas berbau bunga yang mempunyai arti romantis, seperti: mawar, melati, lily.

Wanita pintar. Berpendirian praktis, ingin segala sesuatu harus tepat, bersifat agak pendiam, setia, dapat memegang teguh rahasia, bersedia memberikan nasehat. Dalam jenis ini termasuk wanita yang cukup dewasa dalam pemikiran. Mereka menggunakan pewangi sederhana yang memberi kesan dingin dan mempesona, tetapi berkesan agak sportif.

Wanita dewasa. Wanita jenis ini biasanya berusia sekitar 30 tahun ke atas. Dalam pergaulan sangat menjaga penampilan. Mereka cocok dengan parfum yang exotis dengan keharuman wangi-wangian dari negara tropis atau berhawa panas.

Mau beli parfum buat suami/istri, saudara, teman?

Membeli wewangian untuk orang lain bukan hal yang mudah, jadi berikut ada panduan dari webscents dan mungkin justru artinya lebih kena kalau pakai bahasa Inggris, jadi nggak aku terjemahin :

· Buying fragrance for your Wife / Partner

When buying for your wife or partner, you want to send out a romantic, sensual and loving message. Look for exotic, floral herb fragrances in the form of Eau de Perfume or Perfum. Suggestions: Thierry Mugler Angel, Gucci Rush, Dolce & Gabbana Light Blue.

· Buying fragrance for your Husband / Partner

When buying for your husband or partner, you want to send out a sensual loving message. Look for spicy, citrus and woody fragrances in the form of Eau de Toilette or Eau de Cologne. Suggestions: Joop Homme, Dolce Aftershave, Burberry Weekend.

· Buying fragrance for you Father, Grandad or Uncle

When buying for a family loved one, look for a sturdy classic fragrance that ephesises your relationship. Fragrances with essence of oak wood/moss and even tobacco, in the form of classic men’s aftershaves are often well received. Suggestions: Dolce Aftershave.

· Buying fragrance for you Mother, Grandma or Aunty

When buying for a family loved one, look for a classic feminine fragrance that reflects your feelings toward this person. Fragrances with a floral bouquet such as, rose, jasmine or lily are often firm favourites, in the form of Eau de Toilette or Eau de Perfume. Suggestions: Dolce & Gabbana Light Blue Perfume, Joop Femme Perfume.

· Buying for your Son, Grandson, Nephew

When buying for a younger member of the family or friend, citrus and oriental fragrances embody youthful, freshness and vitality. Look for Eau de Toilette or aftershaves that have been recently launched and fashionable. Suggestions: Diesel Plus Plus, Diesel Zero Plus, Lacoste Style in Play Aftershave, Burberry Weekend.

· Buying for your Daughter, Grandaughter, Niece

When buying for a younger member of the family or friend, citrus, floral fragrances embody youthful, freshness and vitality. Look for Eau de Toilette or Eau de Perfume that has been recently launched and fashionable. Suggestions: Britney Spears Curious Perfume, Diesel Plus Plus Perfume, Lacoste Touch of Pink Perfume.

Do & Don’t for Perfume

DO

  1. Gunakan parfum lebih banyak jika Anda memiliki jenis kulit kering
  2. Pilih parfum dengan aroma yang lebih kuat saat cuaca dingin. Suhu dingin mengurangi kekuatan aroma parfum.
  3. Lebih baik membeli parfum di malam hari. Saat itu indera penciuman Anda lebih tajam.
  4. Cobalah parfum pada kulit Anda sendiri. Masing-masing orang memiliki chemistry kulit yang berbeda.* hehehe…susah nih, kadang seluruh telapak tangan suka udah penuh buat nyoba berbagai macam parfum, jadi kadang minjem tangan orang juga*
  5. Gunakan parfum sesaat setelah mandi. Saat itu pori-pori terbuka dan menyerap wanginya.
  6. Simpan parfum di tempat yang kering dan dingin. Jangan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung dan dengan suhu ekstrim agar wanginya tidak berubah

DON’T

  1. Menggunakan sabun deodoran ketika Anda memakai parfum
  2. Menyemprotkan parfum di dekat mutiara atau perhiasan lain. Alkoholnya bisa merusak lapisan perhiasan.
  3. Mencoba dua atau tiga parfum bersamaan. Indera penciuman Anda bisa bingung. *baunya bikin pusing juga kaleee*
  4. Menggunakan parfum pada pakaian. Alkohol dan warna parfum bisa merusak kain

(sumber dari suara merdeka,webscents, bodyshop, dll)

Tuesday, October 17, 2006

Pulang yuukkk!

foto dari sini
Mudik..pulang kampung...pulang basamo...
artinya sama saja, pulang ke tempat asal biasanya saat menjelang Lebaran.

Dulu
Di masa kecilku, dulu yang biasa pulang kampung cuma mbak-mbak dari kampungku yang bekerja sebagai babu di Jakarta. Aku dan saudara-saudaraku biasanya menyempatkan diri mengintip mereka saat baru turun dari bis di depan rumah kami. Biasanya mereka pulang secara berombongan dengan gaya berpakaian dan cara bicara bahasa Indonesia dengan campur Jawa dengan logat Jawa yang -sumpah- norak! (Fyi, dulu orang di tempatku belum terbiasa ngomong pake bahasa Indonesia).
Jadi kesan yang tertanam di benak kita saat itu adalah pulang kampung itu norak, pulang kampung tu identik dengan babu.

Sekarang

Pulang kampung sekarang sudah jadi masalah tahunan buat negara ini
Dan sudah hampir sepuluh kali aku menjalani ritual itu.
Apa aku juga norak? Entahlah...
Apa aku nyari susah? Mungkin...
Cuma aku nggak mampu aja, buat nggak pulang.
Lebaran di Jakarta?
Mmmmm... terimakasih, deh!

Udah ah, siap-siap pulang yuk!
Siapkan tiket dan ransel pulang.
Jangan lupa siapkan oleh-oleh buat yang di rumah
Jangan lupa buku & walkman (hari geneee?!) biar nggak bengong di jalan
Jangan lupa makanan buat buka dan sahur di jalan
Jangan lupa kamera buat merekam hari-hari yang jarang kita nikmati
Jangan lupa tetap semangat ibadah ramadhannya! (sambil ngaca :p)
Sampai jumpa di rumah!

p.s
Cuma ada yang tau nggak sih? kata mudik itu asalnya dari mana?
Mudik = Mulih dilik??

Tuesday, October 10, 2006

Jenuh

Maaf, ku jenuh padamu
lama sudah kupendam
tertahan di bibir ku
---rio febrian----

bosen ....
pikiran udah nggak ada di sini.

bosen...
kok lama-lama blogku isinya tambah nggak mutu
curhat melulu
SmileyCentral.com

Friday, October 06, 2006

Good News

Indonesia Bebas dari Utang IMF

BI melunasi 3,2 miliar dolar AS sisa utang kepada IMF.
Dengan dilunasinya seluruh utang, Indonesia tidak lagi masuk dalam post monitoring program IMF. Adapun alasan mengapa BI mempercepat pelunasan utang yang semestinya baru dibayar pada 2010 mendatang itu, Burhanuddin menyebutkan salah satu di antaranya adalah kondisi makroekonomi yang terus membaik.

JAKARTA -- Indonesia dipastikan terbebas dari jeratan utang Dana Moneter Internasional (IMF) mulai pekan depan. Kepastian itu setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan melunasi seluruh sisa utang kepada lembaga donor internasional itu sebesar 3,2 miliar dolar AS, termasuk bunga.

''Dengan selesainya pembayaran ke IMF, maka Indonesia sekarang sudah pada posisi yang setara. Kita sudah menjadi anggota yang biasa, anggota yang normal, bukan anggota yang sakit,'' kata Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, di Jakarta, Kamis (5/10). Pemberitahuan pelunasan seluruh sisa utang itu, kata Burhanuddin, disampaikan ke IMF pada Kamis pagi. Diperkirakan, proses administrasi pelunasan memakan waktu lima hari. ''Sehingga, akhir pekan depan Indonesia tidak mempunyai utang lagi ke IMF,'' jelasnya.

Setidaknya ini ditunjukkan oleh prospek neraca pembayaran Indonesia pada akhir tahun yang diperkirakan mengalami surplus 13,2 miliar dolar AS. Sementara cadangan devisa bakal mencapai 43,3 miliar dolar AS di akhir tahun, karena pada akhir triwulan ketiga tahun ini saja cadangan devisa yang tersimpan di BI sudah 42,3 miliar dolar AS. ''Pembayaran itu menjadi sinyal yang baik bagi perekonomian Indonesia, sehingga kita dapat bekerja tanpa beban dan timbul kepercayaan diri, kata Burhanuddin.

Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono, menjelaskan, nilai sisa utang pokok IMF yang dibayarkan sebesar 3,1 miliar dolar, ditambah satu kali pembayaran bunga, sehingga total tanggungan yang harus dibayar senilai 3,2 miliar dolar AS. ''Ini sudah menjadi keputusan BI untuk melunasi seluruh utang jika cadangan devisa cukup. Dan hari ini saatnya,'' kata Hartadi.

Cadangan devisa yang ada saat ini sebesar 42,3 miliar dolar AS, katanya, cukup untuk kegiatan impor selama 4,6 bulan. Sementara dari percepatan pelunasan ini, Indonesia dapat menghemat 500 ribu dolar AS.

Penghematan itu diperoleh karena sampai akhir tahun 2006, Indonesia semestinya membayar bunga utang 22 juta dolar AS. Namun karena dipercepat, maka Indonesia hanya perlu menyetor bunga 21,5 juta dolar AS. Ditemui di DPR, Menkeu, Sri Mulyani, menyambut baik langkah BI itu, baik dari sisi waktu maupun jumlah yang dilunasi. ''Dalam hal keseimbangan antara arus modal yang masuk ke Indonesia dan cadangan devisa, dan kebutuhan dari sisi pembiayaan, saya kira semuanya sudah dipertimbangkan oleh BI,'' kata Sri Mulyani.

Namun, percepatan pelunasan itu tidak mengubah status keanggotaan Indonesia di IMF. ''Karena ini pembelian kembali istilahnya, dan itu tidak memengaruhi status keanggotaan.'' Sementara anggota Komisi XI DPR, Dradjad Wibowo, berharap dengan dilunasinya utang ke IMF, diikuti pula dengan tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF. ''Kebijakan ekonomi harus mampu menjadikan bangsa Indonesia tuan di negeri sendiri,'' katanya.

Bersama dengan anggota IMF lain dari kelompok negara berkembang, Indonesia disarankan menggalang kekuatan untuk mendorong demokratisasi di tubuh IMF. Mereka harus berjuang menggeser resep-resep neoklasik dan neoliberal IMF menjadi paradigma proekonomi pembangunan dan akomodatif terhadap kepentingan negara berkembang. ''Keberhasilan ekonomi negara-negara seperti Malaysia yang menolak resep IMF, Korea Selatan serta Rusia yang menerapkan resep IMF seperlunya saja, harus jadi cotoh,'' katanya. evy

Latar

Pada 30 Juni 2006, BI melunasi utang ke IMF sebesar 2,549 miliar Special Drawing Rights (SDR) atau setara 3,763 miliar dolar AS, separuh dari total utang Indonesia ke IMF.

Total utang RI ke IMF adalah 5,131 miliar SDR atau setara 7,51 miliar dolar AS.

Tuesday, October 03, 2006

untitled




My dear,
Did I threat you bad?
Did I make you sad?
Did I drive you mad?

Tuesday, September 26, 2006

My Own Version

Madrid? That's nice.
Yeah, I got one of those Eurail passes, is what I did.
That's great. So, has this trip, around Europe, been good for you?
Yeah, sure, yeah, it's been, umm...it sucked. You know...
Hahaha... What?
No, uh, it's had its, umm. Well, I'll tell ya, you know, sitting, you know, for weeks on end, looking out the window has actually been kinda great.
What do you mean?
Well, you know, for instance, you have ideas that you ordinarily wouldn't have.
What kind of ideas?
You want to hear one?
Yeah, tell me.
Alright, uh, I had this idea, okay?
Um-hmm...
For a television show. Some friends of mine are these cable access producers, do you know what that is, cable access? Umm, I dunno...Anybody can produce a show real cheap, and they have to put it on. Right? And I have this idea for this show that would last twenty-four hours a day for a year straight, right? What you do, is you get three hundred and sixty-four people from cities all over the world, to do these twenty-four hour documents of real time, right, capturing life as it‘s lived. Um, you know, it would start with uh, a guy waking up in the morning, and, uh, you know, taking the long shower, eating a little breakfast, making a little coffee, you know, and, uh, reading the paper.
Wait, wait. All those mundane, boring things everybody has to do every day of their fucking life?
I was going to say the poetry of day to day life, but you know, you say the way you say it, I'll say it the way I say it...
Hahaha... I like that.
No listen, think about it like this...
Who's gonna want to watch this?
Well, alright, think about it like this. Why is it, that a dog, you know, sleeping in the sun, is so beautiful? You know, it is, it‘s beautiful, you know, but a guy, standing at a bank machine, trying to take some money out, looks like a complete moron?
So, it‘s like a National Geographic program, but on people?

Yeah!

There's a wind that blows in from the north,
And it says that loving takes its course.
Come here.
Come here.

No I'm not impossible to touch,
I have never wanted you so much.
Come here.
Come here.

If I never lay down by your side?
Baby, let's forget about this pride.
Come here.
Come here.

Well, I'm in no hurry.
You don't have to run away this time.
I know that you're timid.
But it's gonna be all right this time
. (kath Bloom)

Daydream delusion.
Limousine Eyelash.
Oh, baby with your pretty face
Drop a tear in my wineglass.
Look at those big eyes
See what you mean to me.
Sweet cakes and milkshakes.
I am a delusioned angel.
I am a fantasy parade.
I want you to know what I think
Don't want you to guess anymore.
You have no idea where I came from.
We have no idea where we're going
Launched in life
Like branches in the river.
Flowing downstream
Caught in the current.
I'll carry you. You'll carry me.
That's how it could be.
Don't you know me?

Don't you know me by now?

****************************
Is it the end or just a beginning?
who knows
Nobody knows

Sunday, September 10, 2006

I do fly. Do you fly?

Terlalu sulit buatku untuk tidak terus-terusan mensyukuri semua yang aku miliki.
Apa adanya.

Kenapa?

Karena ada banyak cerita yang aku dapat dari orang-orang sekitarku.

*Mungkin juga mereka terlalu banyak bercerita tentang hal-hal yang tidak menyenangkan*
Pekerjaan yang membosankan
Bos yang amit-amit
Suami/istri/pacar yang kurang pengertian
Anak bandel

Orangtua/Mertua yang terlalu ikut campur
Menantu kurang sesuai harapan
Uang belanja
Nggak punya waktu buat diri sendiri
Saudara ipar, pembantu, tulang punggung keluarga... you name it!

Kalau akhir-akhir ini, juga gara-gara habis nonton turtles can fly (thanks to Memei!)

Bukan aku nggak ada masalah
Bukan semua mauku berjalan sesuai harapan
Tetapi semua itu jauh...jauh...jauh...banget dibanding semua kemudahan yang kudapat
Hmmm...what a lucky me
Alhamdulillaah....
Alhamdulillaah....
Alhamdulillaah....

Thursday, August 31, 2006

Norak nggak sih?

Salah satu hal norak yang aku punya adalah takut menyeberang lewat jembatan penyeberangan.
Kalo jembatannya dari beton sih berani.
Kalo jembatannya bukan dari beton tapi masih baru seperti di halte bus way sih, masih berani.
Bukan jembatan di halte busway tapi kiri-kanan sepanjang lorong jembatan ditutup sih, masih lumayan berani.
Tapi kebanyakan jembatan yang ada di sini terbuat dari besi, kiri-kanan nggak ditutup, udah keropos atau kalau nggak keropos, yang tak kalah menyeramkan adalah jembatannya tinggi banget (seperti jembatan di UI dan Pancasila).
Bukan apa-apa, cuma rasanya gampang banget jatuh ke bawah. Kebentok beton, disambut kendaraan lewat...iiiihhhh! Naudzubillaah....
Kalau bisa menghindar, biar agak muter dikit nggak apa-apa deh!
Dan ternyata itu bukan cuma kekuatiranku saja, baca ini, ini dan ini

Jadi bisa nggak sih, jembatan-jembatan tua itu diperbaiki?
Kalau bisa, ganti semua jadi jembatan beton semua. Biar aman dan awet. Gimana, Pak?

photo dari sini

Wednesday, August 16, 2006

the first ever World Map of Happiness

Terbawa suasana merah putih di mana-mana.

Posting ini tentang survey yang dilakukan University of Leicester yang mengklaim sudah membuat the first ever World Map of Happiness.
Survey ini dilakukan Adrian White, seorang analytic social psychologist. Responden dari berbagai bidang ilmu diberi pertanyaan yang berkaitan dengan kebahagiaan dan kepuasan hidup mereka, diberikan pada sekitar 80.000 orang di seluruh dunia. Data studi juga dianalisis dalam hubungannya terhadap kesehatan, kesejahteraan dan akses terhadap pendidikan.

Hasilnya the 20 happiest nations in the World are:

1 - Denmark

2 - Switzerland

3 - Austria

4 - Iceland

5 - The Bahamas

6 - Finland

7 - Sweden

8 - Bhutan

9 - Brunei

10 - Canada

11 - Ireland

12 - Luxembourg

13 - Costa Rica

14 - Malta

15 - The Netherlands

16 - Antigua and Barbuda

17 - Malaysia

18 - New Zealand

19 - Norway

20 - The Seychelles

Other notable results include:

23 - USA

35 - Germany

41 - UK

62 - France

82 - China

90 - Japan

125 - India

167 - Russia

The three least happy countries were:

176 - Democratic Republic of the Congo

177 - Zimbabwe

178 - Burundi

Yang jadi pertanyaan peringkat berapakah Indonesia??

Kata Gery, sih dari 178 negara, Indonesia ada di peringkat 64!! **)

Horeeee... !!!

Karena walaupun kalah jauh dari Malaysia yang masuk 20 besar *gak usah ngitung dari Brunei deh!* tapi liat aja, UK peringkat 41 dan Perancis ada di 62, nggak beda jauh ama Indonesia kan? Bahkan Jepang peringkat 90! Penasaran juga nih pingin liat data lengkapnya, pingin liat Australia ada di mana...

**) cuma sampai berita ini 'diturunkan' aku belum juga dapat sumber lengkapnya

Tuesday, July 11, 2006

Ikan dalam air


Pesta buku kali ini berlangsung antara tanggal 1-9 Juli di Istora Senayan.
Sewaktu aku datang ke sana, hari Sabtu 8 Juli, pengunjungnya cukup banyak tetapi masih memungkinkanku buat berkeliling-keliling dari satu stand ke stand yang lain.
Aku nggak menghitung tapi sepertinya tiapkali aku datang ke pesta buku, jumlah standnya semakin banyak saja. Istora Senayan mungkin sudah tidak terlalu memadai lagi untuk menampung stand sebanyak itu. Stand yang berhimpit-himpitan membuat acara melihat-lihat buku bukan jadi satu hal yang cukup nyaman untuk dilakukan (JCC udah fully booked terus ya?).


Seperti biasa, pesta buku kali inipun didominasi stand buku-buku Islami.
Banyak dan cukup menyulitkan untuk memilih mana yang benar-benar bagus dan mana yang menjual buku 'nggak jelas'. Penerbit Gramedia seperti biasa mendominasi bagian tengah Istora (dan tetap dengan pelit diskon, upsss...). Walaupun judulnya pesta buku, tetapi stand-stand yang menjual mainan anak-anak juga banyak, walaupun kebanyakan punya embel-embel mainan edukatif.

Buku-buku yang banyak dipajang sebagian besar tulisan dari Dr Aidh al Qarni; La Tahzan dan "turunannya" serta buku-buku dari penulis lain dengan tema yang mirip-mirip itu. Selain semakin banyak novel remaja Islami yang aku liat banyak dipajang.
Selain buku-buku Islam, buku yang sedang banyak dipajang adalah buku James Yee, For God & Country dan buku-buku balasan dari Da Vinci Code (Breaking the Da Vinci Code-lah...). Perfume-nya Patrick Suskind (yang ceritanya udah di-spoil sama Kompas, untungnya setelah aku selesai baca)

Aku? Cuma beli buku-bukunya Malcolm Gladwell trus nambahi koleksi buku Laura Inggals Wilder-ku. Trus, iseng beli buku anak-anak karena alasan primordial (beli di stand Ikapi Jawa Tengah yang begitu sepi). Oh ya aku juga peta Jakarta yang diobral dengan harganya Rp 2000,- Iya, semurah itu karena peta terbitan 1994/95, tapi kupikir satu saat bakal ada gunanyalah.

Terus yang bikin aku agak nyesek adalah, di sana, aku terpaksa makan siang dengan harga relatif mahal, hanya untuk nasi goreng dan lemon tea ice. Hikss... Gara-garanya makanan di fast food dengan lambang M itu udah habis dan aku nggak terlalu berani beruji coba dengan perutku untuk makan di warung tenda yang aku nggak kenal. Makanya aku pilih makan di resto yang ada dalam Istora. Lumayan nyaman dengan sofa, AC dingin dan lagu-lagu Maliq dan rasa makanan yang lumayan enak. Cuma ya itu, ternyata harganya nggak ketulungan. Padahal kayaknya, aku liat modalnya cuma microwave sama magic jar deh! Hehehe... nasib.

Satu lagi yang selalu jadi masalah tiap ke pesta buku adalah tidak adanya tempat wudlu di dekat ruang mushola, akibatnya wudlu harus dilakukan di toilet dan ngantri. Untung kemarin tidak terlalu panjang antriannya.


Tetapi tetap...

Datang ke pesta buku, aku merasa seperti ikan yang dikembalikan ke air.

Segar, kembali ke habitat.

Melihat orang-orang berbelanja buku bertumpuk-tumpuk, aku jadi berharap punya uang yang lebih...lebih...lebih banyak lagi.
Itu
satu-satunya saat aku berharap seperti itu.


*Maaf, nggak ada link-nya, lagi males n lagi nggak bawa kamera
gambar dari sini

Thursday, July 06, 2006

Twin Peaks


Kyle MacLachlan as Agent Cooper

Do you remember Twin Peaks TV series?
I do.
n how do I love agent Cooper
Here i found a Twin Peaks trivia.
  • The population of the town, according to the sign in the opening credits, is 51,201. Initially, the population was only 5,120 but ABC deemed this to be too small a number, and instead added a digit to the end, making the population inordinately high.
  • Special Agent Dale Cooper's middle name is Bartholomew.
  • The name of Dale Cooper might have been inspired by the mysterious "D.B. Cooper" who, in 1971, high-jacked an airliner leaving Seattle and jumped from the plane with $200,000 dollars strapped to his chest, never to be seen again. D.B. Cooper is re-used in Prison Break.
  • The two mountains in Twin Peaks are called Whitetail and Blue Pine.
  • The Twin Peaks High School mascot is a steeplejack (stated in Second Season, Episode 9).
  • The towns of Snoqualmie and North Bend, in Washington State, which were the primary filming locations for Twin Peaks, are only a few miles from the town of Roslyn. This town was the set of the series Northern Exposure, which was heavily influenced by Twin Peaks (including an episode which was a clear parody).
  • Snoqualmie Falls was featured in the opening titles sequence.
  • Some people objected so much to the Peakesmania that they started wearing t-shirts saying "I killed Laura Palmer".
Thanks to wikipedia


Persaingan


Bank, menurut buku, merupakan lembaga keuangan yang bertindak sebagai penghimpun dana dari pihak surplus dana, untuk kemudian dikelola agar bisa mendapatkan keuntungan. Misalnya dengan penyaluran kredit ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana, tampaknya bukan satu hal yang mudah bagi bank. Terkonsentrasinya bank-bank di daerah-daerah tertentu saja mungkin dapat menjadi salah satu sebab ketatnya persaingan antar bank untuk berebut nasabah. Walaupun bukan tidak mungkin hal ini disebabkan masih terbatasnya masyarakat yang memiliki akses terhadap perbankan, mengingat adanya keterbatasan pengetahuan, geografis ataupun budaya. Alasan ini mungkin bisa diterima, karena penduduk Indonesia yang sekitar 200 juta orang seharusnya masih merupakan potensi yang cukup besar bagi total bank di Indonesia yang 130 itu cukup luas.

Tapi apa yang dilakukan bank-bank itu untuk mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya? Bukan dengan cara bersaing yang baik menurutku, yaitu perang undian, bersaing memberi hadiah paling besar paling tinggi. Hadiah yang seringkali bukan barang-barang yang kita butuhkan, kalo orang udah punya simpanan milyaran rupiah mereka udah punya mobil toh? Nggak butuh-butuh amat mobil baru, dan tidak dirasakan semua nasabah.

Padahal berapa coba biaya yang mereka keluarkan untuk promo hadiah itu?

Coba deh itung berapa nilai hadiah undian-undian bank-bank ini:

  • Grand Prize dari Tabungan Batara berupa 4 (empat) rumah senilai masing-masing Rp. 1 miliar dan Hadiah Utama berupa 42 rumah di 8 wilayah undian serta hadiah tambahan berupa Tabungan Batara senilai masing-masing Rp. 2 juta.
  • Mandiri Fiesta 3000 dengan hadiah berupa 50 Mobil Toyota Fortuner, 350 Toyota Yaris, dan 2.600 Motor Honda Supra X 125 R
  • Program undian Tabungan CenturyMas dengan hadiah-hadiah yang lebih menarik seperti Mobil Suzuki Swift terbaru (CBU dari Jepang), paket wisata ke HongKong DisneyLand, motor Honda Supra Fit, dan Logam Mulia
  • Gebyar tabungan BCA : Menangkan 25 BMW 116i, 250 Honda Jazz, dan 2500 Honda Supra Fit R.

Ini baru dari 4 bank aja lho, dan hampir semua 130 bank di Indonesia punya promo-promo semacam itu, dengan berbagai macam hadiah. Coba kalo uang itu dipake untuk kerjasama antar bank agar nasabah bisa menggunakan ATM bank apapun (tanpa biaya? Ngarep…), untuk mbenerin ATM biar nggak sering-sering rusak, untuk bikin fasilitas e-banking, membuat rekening yang anti dibobol maling seperti apapun, untuk naikin gaji teller dan costumer service biar mereka bisa terus senyum dan cekatan, atau mungkin juga bisa dipakai buat perbaikan risk management bank biar nggak kebobolan dari luar dan dalam (emang dikiranya kalo ada berita terjadi korupsi di suatu bank nggak akan ngaruh ke persepsi nasabah?)

Oh ya, lagi pula ngapain sih nyari nasabah banyak-banyak kalo nggak bisa menyalurkan ke debitur yang bener dan paling-paling buat beli SBI?? Kalo bank-bank di luar negeri kayak gitu juga nggak sih kelakuannya? Mungkin nggak terlalu jauh bedanya buktinya bank asing ini (duh, bapak asuhku tuuu...!) juga bikin promo model-model gitu.

Nggak penting?

Tuesday, July 04, 2006

blutut


Minggu Sore, di T19

Ma, bener nggak di Jayen ada cacing?
Cacing apa? nggak ada ah
Itu Ma, yang Mama bilang ada di akuarium itu..
Cacing yang mana? itu bukan cacing tapi blut.
Iya... itu. Blutut
Bukan blutut. Be-lut

Mmmm...
satu kesalahan yang hampir nggak mungkin -hanya karena aku tidak mengakui ada hal yang tidak mungkin- aku lakukan.
Bukan karena aku jauh lebih pinter IT ketimbang anak umur 5 tahun itu
Bukan karena aku udah lebih tau bahasa Inggris
Bukan pula karena aku udah terbiasa memanfaatkan kemudahan dengan adanya blutut (blue tooth)
Tapi cuma karena aku tau kata blutut setelah kata belut berpuluh tahun aku kenal lebih dulu.

*gambar dari sini

Thursday, June 08, 2006

Rumus II

Tragedi + Waktu = Komedi
Yang ini, aku contek dari blog orang.
Makasih ya

Rumus I

Satu malam berlalu
dan memberiku tambahan keyakinan akan kebenaran:
Kekuatiran(1-80%)= Kenyataan
Bahkan seringkali meningkat sampai 90%
(terutama kalo sudah lewat waktunya hehehe....)
Percaya, deh!

Tuesday, June 06, 2006

mau ngemil...?

Sekarang ini ada dua jajanan yang lagi banyak penggemarnya di Depok, atau setauku di sepanjang jalan Margonda
1. Pisang Pontianak (ada yang bilang pisang kremes)

Bentuknya pisang biasa trus digoreng pake tepung yang encer, jadi saat digoreng jadi bentuknya seperti kremes di sekeliling pisangnya (gedean tepungnya dibanding pisangnya).
Rasanya lumayan, harganya juga lumayan, untuk ukuran pisang goreng, satu pisang Rp 2.500,00
Nggak tau kenapa namanya Pisang Pontianak, soalnya kata temenku yang dari POntianak di sana justru nggak ada pisang goreng semacam itu.
Di sepanjang Margonda, tenda yang berjualan Pisang Ponti ini awalnya cuma dua atau tiga tapi tiap malam (hiperbola!) jumlahnya terus bertambah sampe sekitar 10 tenda hanya untuk jarak dari Kober sampai Terminal Depok.

2. Cimol

Asal namanya dari aci yang dicemol (hehehe...), trus digoreng.
Jadi kebayangkan rasanya, kalo di Wonosobo kayak gebleg (e pertama diucapkan seperti e pada 'gelas', e kedua diucapkan seperti mengucapkan e pada 'enak'). Cuma bentuknya bulet-bulet dan lebih kecil. Dan ditambah taburan serbuk bumbu yang pedas. Kabarnya kalo di Bogor bumbunya lebih beragam ada yang rasa keju, bbq, dll.
Harganya murah seribu aja udah dapat sekitar 10 butir cimol. Dibungkus pake plastik, makannya ditusuk-tusuk pake tusuk sate.
Yang jualan ada di mana-mana, tapi walaupun begituaku masih sering lihat antrian panjang calon pembeli cimol. Biasanya yang jual cuma pake gerobak kecil dan menetap di satu tempat itu (di depan kontrakanku ada, di lorong sawo ke arah stasiun UI juga ada)

Friday, June 02, 2006

Nggak ngerti

Aku jarang-jarang ngerti jalan pikiran orang-orang yang biasa dikenal sebagai aktivis perempuan. DAn yang ini nggak termasuk yang jarang itu.
Maksudnya apa sih?
Jadi kalo dianggap masalah internal keluarga, bisa juga dong suami marah-marah ama istri, trus mukul-mukul istri itu nggak perlu dituduh tindakan pidana?
Tenan ki??! ngko nesu maneh?
*repot...!*

tapi...Mrs. Halimah, u go Mam!! :D

Thursday, May 11, 2006

untitled


Ketika aku sudah tua, bukan aku lagi yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku....

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa
bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu
aku mengajarkanmu....

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang
telah bosan engkau dengar, bersabarlah mendengarkan,
jangan memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku
selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali
kuceritakan agar kau tidur....

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan
marah padaku. Ingatkah sewaktu kau kecil aku harus
memakai segala cara untuk membujukmu mandi...?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang teknologi dan
hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana
dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa"
darimu...

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang
masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat
kau belajar berjalan waktu masih kecil...

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita,
berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku,
apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau
disampingku mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah
berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku
menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani
kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana
menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku
menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan
senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat
cintaku yang tak terhingga untukmu....

---Nggak tau sumber aslinya dari mana. Pernah baca di milis, trus suka dibacain di radio, banyak bertebaran di internet, ini salah satunya--

-yangnggakpernahgagalbikinakunangis-

Friday, May 05, 2006

as flower

iseng lagi...

You Are a Red Flower

A red flower tends to represent power, seduction, and desire.
At times, you are loving like a red tulip.
And at other times, you're very enthusiastic, like a bouvardia.
And more than you wish, your passion is a bit overwhelming, like a red rose.

Nama Jepang

Aku lagi iseng.
Nggak tau apa nih artinya..

Your Japanese Name Is...
Sakura Yoshida

Thursday, April 27, 2006

Nobody perfect


No body perfect!
-No, it’s not about myself, I know myself well, just fyi.
It’s about anybody else.
I ever found somebody that I thought have such a perfect life.
As time goes by, then I knew I thought that way just because I don’t know he/she well.
Then I realized (thanks God) there’s no perfectness in this world!

But... some person might get so near to that perfectness.
Now, I'm jealous…

KRL Ekonomi

Masih tentang sarana transportasi.
Hari Selasa, kemaren aku harus ke Salemba. ”Cuma sekedar” buat nyerahin paper pengganti ujianku!
Balik ke Depok menjelang maghrib. Sempat akan ragu mau pilih naik angkot nyambung-nyambung (Salemba-Melayu-Pasar Minggu-Depok) atau naek kereta (sebenarnya ada satu lagi alternatif sih, naek yang biru2 kecil itu, cuma berhubung lagi mau ngirit pilihan yang satu itu langsung tersingkir).
Aku tau kereta jam segitu akan penuh, tetapi kayaknya aku udah lupa rasanya berada di krl ekonomi yang benar-benar penuh, karena aku pilih naik kereta. Perhitunganku nggak apa-apa desak-desakan setengah jam ketimbang bermacet-macet 2 jam.

Mungkin kalo aku ingat, aku nggak milih naik kereta.
Badanku emang lagi nggak fit dan juga udah lama nggak olahraga, bahkan buat naik tangga stasiun Cikini yang memang cukup curam itu aja terengah-engah, payah...
Kereta datang dan benar-benar penuh. Aku bisa masuk hanya karena terdorong arus orang-orang di belakangku. Di dalam gerbong, sama sekali nggak bisa bergerak. Harapan buat nggak berlama-lama di kereta tidak jadi kenyataan karena kereta berhenti di antara Stasiun Cikini dan Manggarai cukup lama, kayaknya buat nunggu kereta-kereta express lewat...grrrr ,(gw cinta kereta express, kalo gw lagi ada di dalamnya :p) sampai sekitar 4 kereta lewat itu dalam selang waktu lama.

Dan aku, si kecil ini, berada di antara orang-orang besar-besar di sekitarku lama-lama mulai merasa kekurangan udara segar. Sampai jinjit-jinjit dan berusaha agar hidungku bisa menghirup oksigen. Gossshhh... kayak mo pingsan. Selain itu, masalah bau; desahan orang2, jangan ditanya deh! Pusing.
Setelah hampir setengah jam berhenti itu, kereta berjalan tapi tetap nggak membuat kereta lebih longgar, walopun paling nggak, udara nggak sesumpek sebelumnya. Aku berusaha tetap bertahan sampai paling nggak Pasar Minggu, pembangunan underpass-nya yang nggak juga selesai & jadi salah satu sumber macet, sudah terlewat. Sampai Tanjung barat aku udah nggak tahan dan benar-benar turun.

Tips naik KRL Ekonomi Bogor-Jakarta
1.Jangan keburu keder kalo dari luar kereta kelihatan penuh. Karena kereta akan selalu kelihatan penuh. Bisa jadi memang penumpang sedang banyak tapi bisa juga penumpang cuma sedikit, tapi jadi kelihatan penuh karena banyak pedagang asongan.
2.Sebelum naik kereta amankan barang-barang bawaan. Simpan karcis kereta di tempat yang mudah diambil dan diingat. Ransel jangan sampai ditaro di belakang. Awas copet!
3.Kalau nunggu kereta lama, biasanya itu berarti kereta yang akan datang bakal penuh banget. Kalo nggak buru-buru lebih baik nunggu kereta berikutnya, karena biasanya kalo sudah nunggu lama, kereta berikutnya jarak waktu tidak akan lama, dan jauh lebih longgar.
4.Buat kaum perempuan, kalau mau naik kereta usahakan naik di antara cowok2/bapak2. Selain siapa tau ada yang ganteng, juga karena di antara cowok, kita cewek biasanya akan didahulukan. Sementara berdasar pengalamanku kalo naik bareng cewek2/ibu2, jangankan minta didahulukan, mereka bahkan akan tega untuk saling menyikut dan menyodok cewek lain.
5.Kalo duduk atau berdiri di dekat pintu hati-hati dengan barang-barang kita, kadang ada jambret yang sambil njambret langsung lari lompat kereta pada waktu kereta baru berangkat dari stasiun
6.Jika kereta penuh dan terjadi desak-mendesak, jangan melawan arah desakan, selain karena kita akan kalah tenaga juga karena itu sia-sia dan bisa bikin badan sakit. Tapi lihat-lihat bagian tengah gerbong, di situ biasanya agak lowong, sebisa mungkin geser ke tengah gerbong untuk menghindari desakan dari orang2 kalap yang baru naik.
7. Sekali lagi buat kaum perempuan, jangan terlalu berharap dikasih tempat duduk ama cowok. Cowok/lelaki zaman sekarang hampir semua udah kayak b****. Buat kaum pria, sadar dong kalo jadi laki-laki, kita sebenarnya juga nggak terlalu perlu kok, cuma kadang keterlaluan aja kalo ada nenek2 atau ibu bawa anak harus berdiri, sementara ada cowok yang tetep duduk sambil pura-pura tidur.
8.Barang yang harus dibawa: minuman, pas desak2an, yang jual air juga nggak bisa masuk, padahal gerah, keringatan dan tentu bakal haus. Bisa bawa walkman n temen2nya buat hiburan ngilangin be-te, asal hati-hati sama copet. Buat kaum perempuan,ini tips temanku, kalo perlu bawa jarum pentul yang panjang, dipake buat nusuk orang gila yang tanda-tandanya mau ...tau kan? yah ...di kereta emang banyak penjahat macam itu.

Ada satu lagi alat yang kayaknya perlu dibawa yaitu selang air. Gunanya kalo pas kereta penuh dan udara udah sumpek dan kita ada di tengah gerbong, selang air bisa dipake, ujung yang satu dikeluarkan lewat jendela, ujung lain ke hidung. Cuma belum dicoba sih, hehehe....
9. Di kereta jika terpaksa ngggak dapat tempat duduk usahakan mencari pegangan. Jika peganganpun nggak terjangkau, berhubung rak di atas bangku kadang terlalu tinggi untuk ukuran badan seperti punyaku, usahakan belajar menyeimbangkan badan sesuai arah guncangan kereta. Jangan kuatir lama-lama juga terbiasa. Anggap aja latihan buat ikutan Fear Factor. Tapi kalo kereta udah penuh sesak saking penuhnya kita nggak akan jatuh karena tertahan akibat himpitan orang-orang.
10.Jangan terlalu takut kelaparan atau ketinggalan berita. Pedagang makanan dan koran banyak. Jangankan makan-minum, bahkan mainan anak, susu, jam meja, aksesoris, buku-buku, buah-buahan, dvd, you named it... udah kayak pasar jalan deh. Jadi siapkan uang seribuan banyak-banyak...Cuma kadang bikin kesel juga kalo lagi penuh.:(

Monday, April 24, 2006

Musuh besarku


Beberapa tahun terakhir ini aku punya musuh di jalan.
Apalagi bentuknya kalo bukan sepeda motor.
Angkot dan mini bus yang suka ngetem sembarangan masih bisa aku tolerir.
Deborah yang penuh sesak dan jalan kayak siput n kernetnya yang nyebelin masih gak papa.
Tapi klakuan pengendara motor tu bener-bener....
-Naik ke trotoar dengan semena-mena ngrebut jatah pejalan kaki,
-Nggak mau ngasih jalan buat penyeberang jalan (pernah liat nggak kawanan kecoa rame2 lari? nah kayak gitu tu mereka)
-Nyelip-nyelip nggak terduga di antara mobil2 yang lagi macet, nggak bisa liat jalan lowong dikit(bikin kaget orang nyebrang)
-Malem2 nggak nyalain lampu , ngebut lagi!
-Klaksonnya yang berisik, nggak brenti2 kalo pas lagi macet (liat nggak sih, kalo jalan tu macet? Bikin tambah pusing aja!)
-Fyi, aku pernah kesrempet motor juga
- Tapi yang paling bikin aku marah waktu ibuku crita: beberapa waktu lalu, ini terjadi di kampungku sono, ibuku mau naik minibus. Bus udah brenti beliau udah mau naik, tau2 ada motor lari kenceng banget lewat antara bus dan ibuku, artinya itu motor lewat di sebelah kiri bus, dan nyaris banget nabrak ibuku! Punya SIM nggak sih? atau pertanyaan yang benar: tau aturan nggak sih??
Dan itu semua, bukan cuma aku aja yang ngerasain. Baca ni, ini n ini juga.
Kalo alasannya mau nyari cepet emang harus mengabaikan keselamatan orang ya?
Jumlah sepeda motor di jalanan secara kasat mata aja, keliatan kalo meningkat jauh dibanding tahun2 sebelumnya. Krisis ekonomi (lagi-lagi) membuat banyak orang memilih motor sebagai alat transportasi dan hal ini juga didukung dengan semakin mudahnya orang -orang untuk membeli motor. Masalah ini diperparah mudahnya mendapat SIM tanpa pemiliknya benar-benar tau aturan di jalan.

Thursday, March 16, 2006

Depok, 6 Maret 2006


Made a meal and threw it up on Sunday I've
Gotta lot of things to learn
Said I would and I'll be leaving one day
Before my heart starts to burn ....


SEnin pagi!
SEmangat! Aku tau ada hal-hal bagus yang akan terjadi hari ini.
Aku juga tau apa yang harus aku kerjakan hari ini.
Kerja n kuliah di SAlemba.
Bakal capek tapi aku sedang nggak pengen mengeluhkan itu.
Jadi, senyum!
Pagi ini matahari cerah.

Aku emang lagi nggak gentar ama capek.
Bahkan waktu kemarin ada tawaran side job buat hari sabtu juga aku ayohin.
Walaupun sempat agak2 nyesel juga setelah liat timnya.
Sempat kepikir buat mundur, n nyari2 alasan ngomong (sori, Da! tapi kan nggak jadi).
Cuma aku jadi ingat satu hal, biasanya di balik sesuatu yang menyebalkan bakal ada senyum yang mengembang.
Secara mencurigakan. Somehow, usually with mysterious way.
Cuma, aku juga takut terlalu berharap.

.....So what's the matter with you?
Sing me something new...don't you know
The cold and wind and rain don't know
They only seem to come and go away
....

Tengah hari.
Terjadi hal bagus yang sudah kuduga. Cengiran jadi tambah lebar, deh!
Cuma, secara logic, atau kalo Greg Behrendt liat dia bakal teriak: he's just not that into you!
Tapi apa hati nggak boleh berharap.
Kalo lepas dari konteks yang aku alami, apa kalo mau berharap mesti liat-liat dulu (gimana itungan di atas kertas, gimana kalo dipikir secara rasio)?
Apa aku mesti lagi-lagi bilang takut berharap?

Belum juga dipikir bener-bener : am I really that into him?

.....

Times are hard when things have got no meaning
I've found a key upon the floor
Maybe you and I will not believe in the things we find
Behind the door
So what's the matter with you?
Sing me something new...don't you know
The cold and wind and rain don't know
They only seem to come and go away


Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows
Yeah, nobody knows the way it's gonna be
......

Hore!!!
Berdasar rapat, masalah dengan side job bukan lagi masalah.
Thanks Allah

....
If you're leaving will you take me with you
I'm tired of talking on my phone
There is one thing I can never give you
My heart will never be your home

.....

Sorenya.
Kutinggalkan komputerku & menuju ruang Sekdep.
Ada sosialisasi dikit.
Setengah jam kemudian aku terburu-buru keluar. Sholat.
Segera ke stasiun, memburu kereta ke Cikini.

Di luar hujan gerimis.
(nggak lengkap hari bagus tanpa gerimis...)
Mulai gemetar, lapar nih.
Kereta terlambat.
Yah, jangan-jangan sampe di sana makanan udah habis.

...

So what's the matter with you?
Sing me something new...don't you know
The cold and wind and rain don't know
They only seem to come and go away
......

Gema Azan menyambut kita, saat memasuki kompleks UI Salemba.
Alhamdulillaah.. masih ada makanan.
Doa penutup buka puasaku:
"Ya Allaah, tunjukkan sampai setinggi apa hamba boleh berangan..."

......
Don't you know
The cold and wind and rain don't know
They only seem to come and go away
Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows the way it's gonna be
Stand by me, nobody knows
Yeah, nobody knows the way it's gonna be

Stand by Me-Oasis

Wednesday, January 11, 2006

too many or too close ?

Sabtu sore di ITC Kuningan
"Mau ke Carre four nggak?"
"Nggak ah, ngapain..."

We called it law of diminishing marginal utility

Friday, January 06, 2006

Mencari keseimbangan

Itu ternyata jawaban dari beberapa masalah yang terjadi.
Kalo buruh mogok dan demo minta kenaikan UMP apa pemerintah mesti menurutinya? Seharusnya begitu karena inflasi yang mencapai 17% Oktober kemarin tentunya berpengaruh significan terhadap daya beli mereka.
Tapi di sisi lain jika UMP dinaikkan bisa diduga akan banyak perusahaan yang siap-siap memecat karyawannya. Atau bahkan karena merasa tidak sanggup akan keluar dari pasar, dan bagi perusahaan asing mereka akan keluar dari Indonesia untuk mencari tempat yang lebih nyaman untuk mencari untung, yang buruhnya rajin-rajin, yang buruhnya punya ketrampilan tinggi, yang nggak suka demo dan yang aparat pemerintahnya nggak rese’.
Atau masalah yang populer, soal subsidi BBM. Kalo subsidi dicabut, memang sih, membuat orang – seharusnya- lebih bijak dalam menggunakan BBM jadi mungkin ketersediaannya bisa diperpanjang jadi beberapa puluh tahun lagi, mencegah penyelundupan BBM ke luar negeri, menghemat uang pemerintah, etc etc.
Tapi nggak bisa dibantah jika hal itu menyengsarakan banyak orang, karena efeknya tidak terhenti pada kenaikkan harga BBM itu saja, karena ada banyak pihak yang memanfaatnya untuk menaikkan harga secara semena-mena.
Kekayaan alam Indonesia sudah tidak sebanyak zaman dulu, tapi masihlah ada yang tersisa. Saat pemerintah berusaha dengan berbagai cara agar perekonomian bisa tumbuh, ada seseorang yang saat ini –sayangnya- menjadi menteri mengusulkan agar ekonomi didahulukan baru lingkungan. Menurutnya lingkungan bisa diperbaiki setelah ekonomi membaik. Yang penting bisa makan dan sehat dulu, habis itu baru mulai tanam-tanam pohon. (Yeah… rasional mungkin tapi terasa sungguh *****). Bagaimana jika rusaknya lingkungan justru membuat ekonomi tidak jalan, misalnya saat terkena banjir apa kantor-kantor nggak libur?
Masih mau contoh lain? Impor beras atau tidak? Beras dari luar jauh lebih murah dari pada beras Indonesia. Kalo kita impor, beras petani Indonesia jadi nggak laku. (Aku nggak tau sih mutu beras Indonesia tu lebih bagus atau sama aja ato lebih jelek. Kalo mutunya lebih bagus mungkin bisa diharap bisa dibeli orang kaya seh) petani rugi, nggak mau tanam padi lagi (nggak ada PADI ¿???!). Mungkin bisa aja jadi kayak Singapore (dalam hal nggak tanam padinya) cuma nggak kebayang aja sih, Indonesia tanpa sawah :-s. Tapi kalo nggak impor, orang miskin nggak cuma petani aja kan? kalo harga beras mahal nggak punya cukup uang buat beli jadinya busung lapar.

“Jadi salah siapa? salah gua? salah temen-temen gua?” AADC

Tuesday, January 03, 2006

2005 cont.

19. WHAT DO YOU WISH YOU'D DONE LESS OF?
Sleeping
20. DID YOU FALL IN LOVE IN 2005?
Just litle crush with a such perfect gentleman
21. WHAT WAS YOUR FAVOURITE TV PROGRAM?
Playboy kabel hahahaha....( sungguh bodoh!)
22. DO YOU HATE ANYONE NOW THAT YOU DIDN'T HATE LAST YEAR?
I don't hate, just dont like that kind person
23. WHAT WAS THE BEST BOOK YOU READ?
Mmmm...I cant decided
24. WHAT WAS YOUR GREATEST MUSICAL DISCOVERY?
Maliq n D'Essential's songs, Too SEntimental by Air Supply
25. WHAT DID YOU WANT AND GET?
Everything.
26. WHAT DID YOU WANT AND NOT GET?
Nothing. When I cant get that then I don’t want that anymore :p
27. WHAT WAS YOUR FAVOURITE FILM OF THE YEAR?
Shall we dance (dont know why) n Amelie (unordinary movie!)
28. WHAT ONE THING WOULD HAVE MADE YOUR YEAR IMMEASURABLY MORE SATISFYING?
Arrange my time for work, study n having fun
29. WHAT KEPT YOU SANE?
Books, music, internet n friends
30. WHICH CELEBRITY/PUBLIC FIGURE DID YOU FANCY THE MOST?
Does Gerry count?
31. WHAT POLITICAL ISSUE STIRRED YOU THE MOST?
Too many. FYI, I live in Indonesia
32. WHO DID YOU MISS?
Similikithi, my awkward behaviour's dormmate … sometimes :p
33. WHO WAS THE BEST NEW PERSON YOU MET?
Somebody I should have known from long time but poorly I realized this person’s exist since few months ago n Lita
34. TELL US A VALUABLE LIFE LESSON YOU LEARNED IN 2005:
I need to see everything from both sides not just a simple single point of view.
37. QUOTE A SONG LYRIC THAT SUMS UP YOUR YEAR.
Menanti sebuah jawaban ….
38. WHAT ONE THING HAVE MADE YOU AMAZE THE MOST?
Orang yang kurang kerjaan baca ini sampe abis!!! (Hehehe… kidding..kidding. Keep doing this nice activity, folks!)

Monday, January 02, 2006

The Year of 2005

I found this kind posting in a somebody's blog last year. N now I decide to answer it.

1. WHAT DID YOU DO IN 2005 THAT YOU'D NEVER DONE BEFORE?
Rent a house with my friends. N now its start to feel hommy
Quit a job then got stuck in super boring job.
Back to school, n felt surprise that I can enjoy it.
2. DID YOU KEEP YOUR NEW YEARS' RESOLUTIONS, AND WILL YOU MAKE MORE FOR NEXT YEAR?
Have no new year resolution
3. DID ANYONE CLOSE TO YOU GIVE BIRTH?
My sister
4. DID ANYONE CLOSE TO YOU DIE?
Budhe (wat i should say in english?) Pardi
5. WHAT COUNTRIES DID YOU VISIT?
Mmmm ... Mangga Dua sometimes felt like other countries.
6. WHAT WOULD YOU LIKE TO HAVE IN 2006 THAT YOU LACKED IN 2005?
A digital camera (asap!). Start my own new career as ... freelance. N ...
7. WHAT DATES FROM 2005 WILL REMAIN ETCHED UPON YOUR MEMORY AND WHY?
19 Nov - something came to thrill me n im still wondering wats that mean.
8. WHAT WAS YOUR BIGGEST ACHIEVEMENT OF THE YEAR?
Got scholarship
9. WHAT WAS YOUR BIGGEST FAILURE?
Failure to disciplin
10. DID YOU SUFFER ILLNESS OR INJURY?
Got injury because of fell from motor n hit by in the next month :(
11. WHAT WAS THE BEST THING YOU BOUGHT?
Mmmm...Maybe my beloved mobilephone.
12. WHOSE BEHAVIOUR MERITED CELEBRATION?
My nephew
13. WHOSE BEHAVIOUR MADE YOU APPALLED AND DEPRESSED?
My own n some stupid person’s
14. WHERE DID MOST OF YOUR MONEY GO?
Eating, books, house's rent n borrowed
15. WHAT DID YOU GET REALLY, REALLY, REALLY EXCITED ABOUT?
Padi, Maliq, blog, google, nephew
16. WHAT SONG WILL ALWAYS REMIND YOU OF 2005?
None
17. COMPARED TO THIS TIME LAST YEAR ARE YOU:
a) Happier or sadder? Much sadder
b) Thinner or fatter?the same (40kg for whole year long)
c) Richer or poorer? POORER!!!!
18. WHAT DO YOU WISH YOU'D DONE MORE OF?
Writing, reading, traveling n praying for the most