Thursday, September 18, 2014

Sarapan di Pasar Cikini dan Sekitar



Hampir 5 bulan saya pindah tempat kerja di Salemba. Hampir tiap pagi setelah turun dari kereta di Stasiun Cikini saya berjalan melewati Pasar Cikini menuju Kampus UI Salemba. Setelah lima bulan, berikut makanan favorit saya dari Pasar Cikini dan sekitar:

1. Nasi Urap dan Pecel
Begitu keluar stasiun, di seberang stasiun, depan toko yang belum buka ada dua mbok-mbok yang berjualan nasi pecel dan urap. Sayurnya sih standar, tauge, kacang panjang daun singkong dan daun pepaya (kurang kenci ya?). Lauknya bisa tempe atau tahu bacem atau gorengan. Bumbu pecel dan urapnya sama-sama enaaaaaak. Cuma kalau urap agak pedas untuk ukuran saya (tapi masih bisa tahan sih) Tempe dan tahu bacemnya juga rasa bacem Jawa banget. Manis :) Harganya, kalau hanya pecel/urap tanpa nasi Rp 4.000 tambah baceman/gorengan seribuan. Murah? Iya banget!

2. Nasi Kuning
Tempatnya di dalam pasar tapi masih di jalur jalan ke UI. Nasi kuningnya enak karena baru mateng dan bukan yang dibungkus dalam kotak mika. Kunyit di nasinya terasa. Pilihan lauknya ada banyaaaak, di samping default orek tempe, krupuk dan bihun, ada perkedel kentang, gorengan, telur balado, sate kerang dan favorit saya sate ayam :) Satu bungkus porsinya cukup besar. Kalau pakai lauk sate ayam cukup bayar Rp 8.000. Untuk lauk lain rata-rata harganya antara Rp 1000-2000

3. Lontong sayur
Ada beberapa yang jual, tapi yang saya suka ada di ujung jalan pasar, sebelum naik jembatan. Lontongnya bikinan sendiri, dibungkus pakai daun pisang (bukan dengan plastik). Sayurnya sayur pepaya. Pilihan lauknya ada gorengan, telur balado, tahu/telur kecap, kadang ada opor. Harga kalau cuma lontong saja, saya kurang tahu. Tapi terakhir beli di sana dengan lauk telur, saya hanya diminta bayar Rp 6000. Murah, ya?

Berhubung saya mau kerja sambung lain waktu. Masih ada tentang cemilan-cemilan Cikini. Insyaallaah :)