Friday, November 30, 2007

PadI: Sang Penghibur

Sore 19 November, aku membatalkan rencana belanja logistikku. Dari Nutrax : Duta Suara langsung menuju tangga keluar, tanpa sedikitpun tergoda untuk memasuki satu hypermarket yang ada di sebelahnya. Kenapa? Karena ada satu CD Album PadI ke lima baru, yang sudah kutunggu-tunggu sejak awal tahun, tersimpan dalam tasku, yang sudah tak sabar untuk segera kuputar. Dan ini cerita tentang ”Tak Hanya Diam” menurut versiku:

*Jangan berharap ada ulasan cerdas penuh berbagai teknik bermusik ada di sini. Karena ini cuma tanda cinta untuk PadI *

  1. Sang Penghibur

” ...bukankah hidup ada penghentian? Tak harus kencang terus berlari. Kuhela nafas panjang tuk siap berlari kembali...”

Single pertama, lagu yang tergolong ear catching untuk ukuran PadI (makanya dipilih jadi single pertama ya?), tetapi tetap keren. Di bagian tertentu, drum Yoyo terdengar seperti detak jantung orang yang sedang berlari. Mungkin karena awalnya akan diberi judul “Berlari”. Kata Piyu, lagu ini dibuat terinspirasi oleh penyanyi keliling yang suka pake topeng, yang keberadaannya sering tidak dipedulikan orang sekitar.

  1. Harmony

Aku mengenal dikau tak cukup lama… separuh usiaku…

Entah siapa yang orang yang dimaksud dalam lagu yang dinyanyikan oleh Piyu ini. Tetapi dalam lagu yang banyak dibilang “Kasih tak Sampai” wanna be ini Piyu mengaku menyanyi dengan suara seadanya gak dibagus-bagusin. Entah apa alasan Fadly meminta Piyu (katanya) menyanyi di lagu ini. Dan hasilnya yah, gitu....menurutku cukup jauh dari KTS, gak bisa dibilang jelek juga sih, lagunya bagus, Cuma jadi mbayangin kalo Fadly yang nyanyiin dengan suaranya yang khas kayaknya bakal lebih mantep :p. Yang lebih penting adalah karena nggak membuatku ingat dengan pimpinan band ngetop yang sombongnya na’udzubillaah, yang suka nimbrung jadi vokalis itu

  1. Belum Terlambat

Apakah cinta yang membahagiakanmu. Sesuatu yang ingin kumiliki

Awalnya kayak model lagu-lagu jadul tahun 70an, menurutku, karena Fadly sering bernyanyi seiring dengan suara drum Yoyo. Tapi aku juga nggak tau pasti apa yang mengingatkan aku dengan lagu lama. Tapi tetep enak didengar.

  1. Rencana Besar

Perkenankan aku singgah di hatimu, berharap sebentuk cinta yang tulus. Sesuatu yang kupercaya ada tersimpan di sana

Kayak bukan bukan lagu tipikal PadI. Paling easy listening dari seluruh lagu di album ini. Makanya jadi lagu pertama yang terus terngiang di telingaku, walaupun earphone sedang tidak tertempel di situ. Gosipnya akan dijadikan mars baru Sobatpadi, menggantikan lagu Sobat.

  1. Terluka

Kita mungkin terluka ataupun bisa mati, tapi janganlah pernah menyalahkan hidup

Lagu yang dibuat karena keprihatinan terhadap bencana lumpur panas Sidoarjo. Ingat lagu "Hitam"? Lagu ini segarang lagu itu, walau menurutku masih lebih dahsyat ”Hitam”

Yeah!

  1. Jika Engkau Bersedih

Jika engkau bersedih pastilah ini ada maksudnya, andai engkau bisa tertawa seharusnya bahagia

Slow down. Electric guitar, boleh sedikit istirahat. Di sini Fadly bernyanyi dengan gaya males-malesannya. Diakhiri model lagu “Mahadewi” yang megah, lengkap dengan choir.

  1. Teruslah Bernyanyi

Salah satu (dari 2) lagu yang liriknya ditulis Fadly, mungkin itu juga makanya punya nuansa yang berbeda (lebih cerah? Riang? Ringan? ). Yang unik ada baitnya yang saling sambung menyambung:

Tebarkan cinta & terus bernyanyi

Nyanyikan lagu yang menghibur hati

Hati yang sepi dan terus bersedih

Sedih yang terus membayangi hidup….”

  1. Ode

Setiap pesan akan terukir di hati, semoga damai selalu bersamamu....

Memang rasanya damai mendengar lagu ini (pernah sampai tertidur sambil denger lagu ini :p). Tulisan Fadly yang lain. Kalau mau dengar suara Fadly, yang tidak tergantikan, ya paling enak di lagu ini, karena tidak ada godaan untuk lebih menikmati hasil bebunyian dari Rindra, Yoyo, Piyu dan Ari. Bahkan kalau aku baca di covernya Ari dan Piyu nggak maen di lagu ini. Hmmm… lagu bebas gitar listrik.

  1. Jangan Datang Malam Ini

Menurut, (lagi-lagi) Piyu, lagu ini tentang pria-pria midle age yang sudah mapan dan hidup bahagia, tetapi tergoda berbuat nakal. Ya, mengingat PadI sudah tidak lagi merasa menjadi band anak muda tetapi sudah jadi band bapak-bapak :p. Tapi nggak tahu kenapa, dari pertama kali baca liriknya sampai sekarang, nggak bisa dihapuskan perasaan bahwa menurutku lagu ini pengalaman pribadi salah satu personil PadI. Coba aja baca bagian lirik ini:

"Apapun yang terjadi, kau tau sebenarnya hidupku menyenangkan, sudah cukup, cukup sudah, ku berbahagia"

  1. Aku Bisa Menjadi Kekasih

Menerjemahkan fikiran isinya kepala akan lebih baik dengan berbicara

Awalnya bergaya reggae? Tetapi ke belakang kok, malah nggak ada sisanya, justru nge-rock habis. Seru!!



Tentang Album kelima PadI:

- Seluruh (!!!) lagu di album ini liriknya dalem banget, aku nggak tau kenapa rasanya walau album yang dulu juga dalem tapi nggak terasa sedalem yang ini.

- Logonya ganti lagi. Jadi cantik. Nggak se-simpel dulu, pertanda orang-orangnya juga nggak se-simpel dulu?

- Ketikan lirik kacau. Bahkan Ode dan Teruslah Bernyanyi nggak ada liriknya. Menurut kabar, awalnya album ini memang tidak diniatkan untuk mencantumkan lirik.

- Di album-album sebelumnya, judul album akan jadi judul lagu di album berikutnya (Album pertama berjudul Lain dunia, di album kedua ada lagu berjudul Lain Dunia, dst). Sekarang kebalikannya, judul album Tak Hanya Diam diambil dari salah satu judul lagu di album keempat. Tapi kata Piyu, album ini juga dimaksudkan untuk mendorong orang melakukan komunikasi dengan baik dengan sekitar, jangan hanya diam saja.

- Eh..eh… kenapa ada nama Reny Sutiyoso dalam daftar thanks to?