Thursday, July 06, 2006

Persaingan


Bank, menurut buku, merupakan lembaga keuangan yang bertindak sebagai penghimpun dana dari pihak surplus dana, untuk kemudian dikelola agar bisa mendapatkan keuntungan. Misalnya dengan penyaluran kredit ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana, tampaknya bukan satu hal yang mudah bagi bank. Terkonsentrasinya bank-bank di daerah-daerah tertentu saja mungkin dapat menjadi salah satu sebab ketatnya persaingan antar bank untuk berebut nasabah. Walaupun bukan tidak mungkin hal ini disebabkan masih terbatasnya masyarakat yang memiliki akses terhadap perbankan, mengingat adanya keterbatasan pengetahuan, geografis ataupun budaya. Alasan ini mungkin bisa diterima, karena penduduk Indonesia yang sekitar 200 juta orang seharusnya masih merupakan potensi yang cukup besar bagi total bank di Indonesia yang 130 itu cukup luas.

Tapi apa yang dilakukan bank-bank itu untuk mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya? Bukan dengan cara bersaing yang baik menurutku, yaitu perang undian, bersaing memberi hadiah paling besar paling tinggi. Hadiah yang seringkali bukan barang-barang yang kita butuhkan, kalo orang udah punya simpanan milyaran rupiah mereka udah punya mobil toh? Nggak butuh-butuh amat mobil baru, dan tidak dirasakan semua nasabah.

Padahal berapa coba biaya yang mereka keluarkan untuk promo hadiah itu?

Coba deh itung berapa nilai hadiah undian-undian bank-bank ini:

  • Grand Prize dari Tabungan Batara berupa 4 (empat) rumah senilai masing-masing Rp. 1 miliar dan Hadiah Utama berupa 42 rumah di 8 wilayah undian serta hadiah tambahan berupa Tabungan Batara senilai masing-masing Rp. 2 juta.
  • Mandiri Fiesta 3000 dengan hadiah berupa 50 Mobil Toyota Fortuner, 350 Toyota Yaris, dan 2.600 Motor Honda Supra X 125 R
  • Program undian Tabungan CenturyMas dengan hadiah-hadiah yang lebih menarik seperti Mobil Suzuki Swift terbaru (CBU dari Jepang), paket wisata ke HongKong DisneyLand, motor Honda Supra Fit, dan Logam Mulia
  • Gebyar tabungan BCA : Menangkan 25 BMW 116i, 250 Honda Jazz, dan 2500 Honda Supra Fit R.

Ini baru dari 4 bank aja lho, dan hampir semua 130 bank di Indonesia punya promo-promo semacam itu, dengan berbagai macam hadiah. Coba kalo uang itu dipake untuk kerjasama antar bank agar nasabah bisa menggunakan ATM bank apapun (tanpa biaya? Ngarep…), untuk mbenerin ATM biar nggak sering-sering rusak, untuk bikin fasilitas e-banking, membuat rekening yang anti dibobol maling seperti apapun, untuk naikin gaji teller dan costumer service biar mereka bisa terus senyum dan cekatan, atau mungkin juga bisa dipakai buat perbaikan risk management bank biar nggak kebobolan dari luar dan dalam (emang dikiranya kalo ada berita terjadi korupsi di suatu bank nggak akan ngaruh ke persepsi nasabah?)

Oh ya, lagi pula ngapain sih nyari nasabah banyak-banyak kalo nggak bisa menyalurkan ke debitur yang bener dan paling-paling buat beli SBI?? Kalo bank-bank di luar negeri kayak gitu juga nggak sih kelakuannya? Mungkin nggak terlalu jauh bedanya buktinya bank asing ini (duh, bapak asuhku tuuu...!) juga bikin promo model-model gitu.

Nggak penting?

No comments: