Monday, January 19, 2015

Cara Menghilangkan Rasa Bosan

Saya tidak yakin ada orang yang tidak mudah bosan terhadap hal-hal yang sifatnya monoton. Termasuk juga saya.
Tetapi mungkin ada orang-orang tertentu yang bisa menyikapi keadaan itu dengan berusaha menikmati kondisi yang ada, atau dengan mempersiapkan diri menghadapi keadaan tersebut.
Langkah awal perlu dimulai dengan memahami diri sendiri. Apa saja hal-hal yang bisa membuat kita bosan dan kegiatan apa saja yang menyenangkan menurut kita.
Untuk saya hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan di waktu senggang ada banyak, antara lain :


  • Baca buku pop culture economics, seri Malcom Gladwell, novel-novel pun. Memperluas wawasan, melatih otak agar tetap bekerja, minimal bikin semangat pingin nulis ini itu.

Btw, dari kelima seri itu tinggal David Goliath saja yang belum punya, gara-gara kurang sreg dengan penggambaran tentang cerita David & Goliath ini. Belum tahu nantinya mau beli atau tidak
  • TWITTER! Dari twitter belajar betapa kadang jalan pikiran orang bisa sangat absurd. Belajar memahami kadang pandangan orang bisa berada di dua titik yang berlawanan secara ekstrim. Kadang keduanya punya alasan yang terdengar masuk akal. Akal sehat, hati nurani, pengetahuan sangat penting untuk bisa membuat kita menentukan posisi kita di antara dua titik ekstrim itu. 
  • Nonton film Korea  dan 3Idiots berulang-ulang sambil nangis-nangis dan ketawa-ketawa (dan setrika baju)
  • Jalan-jalan ke mol, menyusuri jalan di kompleks rumah-rumah kuno, ke Tanah Abang cari barang dagangan, nulis di cafe, ambil foto dari sana -sini. Melihat ini itu, ketemu orang ini itu, itu sungguh menjauhkan diri kita dari sikap sombong dan penggerutu
  • MASAK! Bangun pagi cari tukang sayur. Efeknya akan membuat kita terheran-heran dengan orang yang belanja di super market dan makan di restoran berharga ratusan ribu.
  • Merajut. Beberapa waktu lalu mendapat hadiah satu kotak benang rajutan berbagai warna dan jenis. Baru satu yang sedang dikerjakan. Beberapa mau dibagi-bagi 




Jika dalam perjalanan untuk menghilangkan bosan juga harus disesuaikan. Karena saya pusing jika membaca di mobil maka untuk menghilangkan bosan hanya bisa dilakukan oleh radio atau musik dari hp, ngobrol, atau berusaha duduk dekat jendela. Hal itu yang menyebabkan saya sebisa mungkin menghindari bepergian dengan mobil.

My worst nightmare was in long distance travel by bus, in very very heavy traffic jam with broken air conditioning in the middle of bright sunny day

Habis ide.... bersambung deh


Tuesday, December 30, 2014

Tahun 2015

Tumben saya kepikir untuk buat resolusi
Sampai saat ini paling tidak ada 3 hal yang ingin saya lakukan di tahun 2015

1. Bawa kamera ke mana-mana (lagi). Mau serius kumpulin foto
Foto dari sini 
Pingin buat foto seperti ini

2. Serius belajar satu bahasa asing. Seperti ini misalnya
Getty Images

3. Meminimalkan membuang makanan. Dan mengkampanyekannya!!!
Foto dari sini

Food Wastagefootprints

Caranya : baca ini

Bismillaah.....

Thursday, September 18, 2014

Sarapan di Pasar Cikini dan Sekitar



Hampir 5 bulan saya pindah tempat kerja di Salemba. Hampir tiap pagi setelah turun dari kereta di Stasiun Cikini saya berjalan melewati Pasar Cikini menuju Kampus UI Salemba. Setelah lima bulan, berikut makanan favorit saya dari Pasar Cikini dan sekitar:

1. Nasi Urap dan Pecel
Begitu keluar stasiun, di seberang stasiun, depan toko yang belum buka ada dua mbok-mbok yang berjualan nasi pecel dan urap. Sayurnya sih standar, tauge, kacang panjang daun singkong dan daun pepaya (kurang kenci ya?). Lauknya bisa tempe atau tahu bacem atau gorengan. Bumbu pecel dan urapnya sama-sama enaaaaaak. Cuma kalau urap agak pedas untuk ukuran saya (tapi masih bisa tahan sih) Tempe dan tahu bacemnya juga rasa bacem Jawa banget. Manis :) Harganya, kalau hanya pecel/urap tanpa nasi Rp 4.000 tambah baceman/gorengan seribuan. Murah? Iya banget!

2. Nasi Kuning
Tempatnya di dalam pasar tapi masih di jalur jalan ke UI. Nasi kuningnya enak karena baru mateng dan bukan yang dibungkus dalam kotak mika. Kunyit di nasinya terasa. Pilihan lauknya ada banyaaaak, di samping default orek tempe, krupuk dan bihun, ada perkedel kentang, gorengan, telur balado, sate kerang dan favorit saya sate ayam :) Satu bungkus porsinya cukup besar. Kalau pakai lauk sate ayam cukup bayar Rp 8.000. Untuk lauk lain rata-rata harganya antara Rp 1000-2000

3. Lontong sayur
Ada beberapa yang jual, tapi yang saya suka ada di ujung jalan pasar, sebelum naik jembatan. Lontongnya bikinan sendiri, dibungkus pakai daun pisang (bukan dengan plastik). Sayurnya sayur pepaya. Pilihan lauknya ada gorengan, telur balado, tahu/telur kecap, kadang ada opor. Harga kalau cuma lontong saja, saya kurang tahu. Tapi terakhir beli di sana dengan lauk telur, saya hanya diminta bayar Rp 6000. Murah, ya?

Berhubung saya mau kerja sambung lain waktu. Masih ada tentang cemilan-cemilan Cikini. Insyaallaah :)

Wednesday, May 08, 2013

Berkunjung ke Universitas Indonesia (I)




Untuk urusan pekerjaan, saya harus mengunjungi beberapa universitas ternama di Indonesia. Karena harus mendatangi program studi tertentu, saya berusaha mencari informasi di web kampus tersebut mengenai lokasi persis prodi-prodi tersebut. Ternyata petunjuknya tidak terlalu membantu.
Sudah sempat ngomel-ngomel sih, tapi langsung terhenti saat googling kampus sendiri ternyata sama tidak jelasnya. Petanya kecil, tidak ada keterangan skala, tidak ada keterangan bagaimana menuju gedung-gedung di UI, dan... arah utara ada di sebelah kiri hiksss..

Sehingga untuk mengurangi rasa bersalah, saya membuat peta ini.
Semoga cukup membantu bagi yang membutuhkan.



Kampus Universitas Indonesia Depok memiliki area yang cukup luas, dengan kampus berada di dua lokasi. Kampus lama berada di Jalan Salemba Raya (nan melegenda). Di Kampus Salemba terdapat Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Prodi Pascasarjana berbagai kajian, Prodi MPKP, Magister Manajemen, Magister Akuntansi. Sebagian besar fakultas saat ini telah berada di Kampus UI di Kota Depok, tepat berada di perbatasan Jakarta Selatan dan Depok.
Memasuki Kampus UI Depok seperti memasuki hutan kota, dengan pohon-pohon, danau-danau dan hutan kecil di sana sini.





















Fakultas-fakultas yang ada di Universitas Indonesia bisa dilihat di sini

Gedung-gedung dan fakultas-fakultas di Kampus UI Depok dikelompokkan per fakultas dan terletak menyebar dalam satu lingkaran, kecuali Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Farmasi semua fakultas berada di tepi jalur jalan lingkar UI. Jika diurutkan dari depan:

1. Halte Stasiun UI, lurus mengikuti jalur jalan maka urutannya adalah:

2. Di sebelah kanan akan bertemu Fakultas Hukum (di sudut kanan belakangnya ada Fakultas Psikologi),















3.  Masjid UI (di belakangnya ada (3a) Perpustakaan Pusat UI yang baru yang berbentuk bukit teletubies dan Fakultas Ilmu Komputer (13a)),

















3a.  Perpustakaan UI baru dilihat dari arah danau












4. Halte bus Balairung UI, di seberang terdapat
4a. Balairung UI dan
4b. Gedung Rektorat UI




5. Di sebelah kiri ada 5a. Fakultas Ilmu Keperawatan,(sedang dalam pembangunan) bersebelahan dengan 5b. Gedung Pusat Kesejahteraan Mahasiswa



Update: gedung ini sudah dirobohkan :D
Sedang dalam proses pembangunan rumash sakit UI (?) yang terhubung dengan gedung Rumpun Ilmu Kesehatan yang ada di seberangnya.
(belum punya fotonya :( )
Gedung Pusat Kesejahteraan Mahasiswa



Di sebelah kanan jalan, di seberang Fakultas Keperawatan,  ada 5c. Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat

Saat ini sedang



Melintasi boulevard,di ujung kanan boulevard ada 6. Gedung eks BNI, di lt 2 terdapat Ruang Sidang UI

Boulevard di sebelah kiri jalan


Boulevard di sebelah kanan jalan


7. Halte Fakultas MIPA, 7a. Gedung Fakultas Farmasi berada di belakang FMIPA



8. Halte Poltek
Setelah melewati kolam hijau dan (8a) lapangan hockey di sebelah kiri, ada jalan menuju Poltek Jakarta, di sebelah kanan ada jalan naik menuju (8b) Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UI

















9. Halte Kukusan Kelurahan, di sebelah kiri jalan menuju Gedung Vokasi. 9a. Stadiun UI













10. Halte Fakultas Teknik (aka Kukusan Teknik / Kutek)



Update: di seberang Fakultas Teknik dibangun Klinik Satelit UI

11. Halte Fakultas Ekonomi, danau




12. Pusat Studi Jepang (di belakangnya  12a. Gedung Fakultas Ilmu Budaya),
















13. Fakultas ISIP (di belakangnya ada 13a. Fakultas Ilmu Komputer)



13a. Fakultas Ilmu Komputer















14. Halte Fakultas Psikologi (dengan Fakultas Hukum di sudut kanan belakang).

Kembali ketemu Bundaran Psikologi


Untuk mengunjungi tempat tersebut jika tidak membawa kendaraan sendiri bisa dengan menumpang bis kampus (sepeda hanya khusus untuk penghuni UI :p)


Bis kuning dengan papan warna merah akan memutari UI di jalur seperti di atas, sedang bis dengan papan biru akan berbelok ke kiri dengan urutan yang berlawanan.


Ini contoh bis kuning papan biru (lihat di jendela depan dekat pintu masuk bis)


Friday, May 03, 2013










U dont know how much and closely i love you.

Wednesday, April 24, 2013

Friend with Benefit

Saya sempat jatuh cinta dengan iPhone
dan bertekad ingin membelinya
satu saat sesudah si blueberry tercinta minta pensiun
(tapi hingga saat ini, umurnya menjelang 7 tahun, belum juga minta pensiun :))
Awalnya teman saya mencela pemujaan saya terhadap iPhone
tapi pujian saya untuk iPhone tak pernah terhenti
Hingga satu saat, teman tersebut memamerkan hasil belanjanya (dengan wajah cerah ceria)
si iPhone putih pujaan!
Sejak saat itu, langsung hilang kecintaan saya pada si putih itu.

Kejadian serupa sebelumnya sudah pernah terjadi pada blackberry.
Sesudah iPhone, hal yang sama terjadi pada iPad.

Jadi ada satu lagi metode saya
untuk tidak membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan,
tapi menggoda sangat untuk dibeli.

Ceritakan padanya!!

Itulah friend with benefit versi saya
Kalau versi kamu?


Sunday, February 03, 2013

BB :p




Pinter ya, yang jual blackberry
Maksa orang buat beli barang mahal,
padahal yang dipakai hanya bbm-nya saja
Mau telpon nggak punya pulsa
Ada orang kasih link di twitter minta dibacain isinya
Mau pergi ke suatu tempat masih nanya-nanya orang

Maaf, deh. Berhubung saya belum pernah punya
jadi nggak tahu aplikasi apa aja yang ada di situ

Saturday, September 29, 2012

Saya wanita kuat



Saya memang memasang tampang wanita perkasa
Resikonya...
Saya hampir tidak pernah dikasih tempat duduk di gerbong wanita
Orang sering merasa bebas menjadikan saya menjadi bemper
Saya diharapkan untuk melakukan hal-hal yang tidak mau dilakukan orang lain
Saya hanya terlihat saat saya membuat kesalahan
Orang berkomentar tentang kehidupan saya
dan merasa saya tidak akan tersinggung apapun komentarnya

Ya, saya wanita kuat
Dan anda tidak akan melihat saya menangis

Gambar dari sini

Monday, September 10, 2012

AADC



Cinta    : Saya sayang banget sama kamu.
Rangga    : Saya juga sayang banget sama kamu, Ta. Sayang sekali.




Kangen....kangen sekali

Sunday, July 08, 2012

Hidup yang sempurna

Apa sih, yang kamu takutkan dari kesusahan?
Sampai sebegitunya berusaha menghindari
Kesusahan seperti apa sih yang sudah pernah kamu alami?
Apa kesusahan benar datang dari hal yang kamu takutkan?
Bukannya biasanya justru datang tanpa diduga
Berapa banyak juga kesenangan yang datang tak disangka-sangka?
Itulah hidup...ada susah ada senang
Apa sih yang kamu takutkan?

…hidup tidak akan pernah sempurna, 
karena hanya seorang pengecut yang mengharapkan hidup yang sempurna (2 ~donny dhirgantoro)

Sungguh kasihan orang yang tidak pandai bersyukur

Monday, July 02, 2012

Membaca

Membaca, buku apa saja bahkan komik sekalipun,
selalu membuatku rindu untuk menulis

Duhai, Metri...
kapan engkau akan merasa tidak terlalu sibuk untuk menulis (dan membaca)?

*suatu weekend, sesudah baca Madre dan Miiko

Wednesday, March 14, 2012

Teman Saat Galau

Sedang galau?
Butuh teman yang nggak ngeselin?

*coca cola, buat awal gratis gak apa. Besok-besok nggak lagi ya? :)


11 hari kemudian

Si teman galau itu bakal punya teman baru. The Colonel! 

*softlaunching gratis yaaaa? :p


Margonda, Depok

Friday, March 09, 2012

Rasa Tentang Kita

Saat-saat seperti ini
Waktu yang  paling tepat untuk menjadi seniman
Menjadi kaya dan terkenal
Adele
Glenn Fredly


Sayang, saya tidak sekreatif itu
Dan tugas dan tanggung jawab yang datang bertubi-tubi
Tidak mengijinkan saya untuk bermenye-menye terlalu lama
Alih-alih menciptakan karya seni

Tapi tak apa
Saya (dan ia) baik-baik saja
Dan saya menikmati setiap detiknya 
dengan semua rasa yang berbaur
dan datang silih berganti

Saya sudah merasa kaya
walaupun tidak terkenal

Wednesday, February 01, 2012

Fase tersadar

Lautanku
Airmata masih mudah berurai karenamu
Kamulah yang masih terpikir untuk aku beri tahu untuk setiap hal yang terjadi
Inbox dan send folder masih dipenuhi namamu

Apakah wajahku masih jadi wallpaper handphonemu?

Thursday, January 26, 2012

Gemini Today



Creating more romance to your life doesn't just relate to a love relationship -- 
romance is also a big part of how you relate to the world. 
Are your ideals losing some of their romance? 
Are you seeing things in a beautiful and hopeful way -- 
or are you seeing them with suspicion and cynicism? 
Things can seem hopeless, but in the long term, 
any rough patch you're going through will be a mere wrinkle in your life. 
Have hope for tomorrow. 
It will be better than today.
-Y!-

Monday, January 16, 2012

A destination


Where you want to go people?
Please make sure you have a destination
A worthwhile one to be attained
So you won't waste your time
Slipi-16 Januari-15.20

Saturday, January 14, 2012

Sajak Rendra



Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh.
Hidup adalah untuk mengolah hidup.
Bekerja membalik tanah.
Memasuki rahasia langit dan samodra.
Serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas.
Karena tugas adalah tugas.
Bukan demi sorga atau neraka.
Tapi demi kehormatan manusia.
Karena sesungguhnyalah kita bukan debu.
Meski kita sudah reyot, tua renta dan kelabu.
Kita adalah kepribadian.
Dan harga kita adalah kehormatan kita.
Tolehlah lagi ke belakang.
Ke masa silam yang tak seorang pun kuasa menghapusnya
sajak dari WS Rendra.

Entah dari mana pertama kali aku mendapatkan sajak dasyat ini
padahal internet aja belum kenal.

Tapi sajak ini telah tertulis di halaman awal salah satu buku harian masa SMA
Menemani ...menyemangati menjalani hidup
Mengingatkan untuk terus berusaha keras dalam segala hal karena memang itu kenyataan hidup yang sesungguhnya.
Bukan seperti cerita dongeng Cinderela yang menggantungkan kebahagiaan pada kehadiran seorang pangeran tampan.
.


Kucing di Jendela


Kucing dua warna ini sering menemani saat masak-masak. 
Suka menyambut kepulanganku (terutama saat bawa makanan).
Hobinya nongkrong di jendela  kamar.
Jadi merasa seperti Alice in Wonderland

Tuesday, November 29, 2011

Siapa sih loe?




Memberi Perintah Kepada Allah
Tidak ada pekerjaan terpenting dalam kehidupan kita 
kecuali menunggu datangnya shalat, dan menyegerakan shalat. 

Dalam satu dialog ada yang bertanya kepada saya bahwa tanpa sadar kita sering memberi perintah kepada Allah.
 “Tahu ga Ustadz, perintah apa tuh kira-kira?”.
 “Perintah yang dimaksud, perintah tunggu…” katanya melanjutkan.
Pembicaraan saat itu sedang membicarakan shalat tepat waktu. 
"Coba aja lihat", kata orang ini.
Ketika Allah memanggil, lewat muadzdzin, kita masih asyik dengan dunia kita.
Tidak sadar bahwa Allah sudah memanggil kita untuk sujud dan ruku’ menghadap-Nya.
Sebagian lagi mendengar, tapi tidak bergerak. Sebagiannya malah tidak bisa lagi mendengar.
Tertutup oleh kesibukannya bekerja, berusaha dan mencari dunia. Bener.
Rupanya kita ini memberi satu pengkodean terhadap Allah, di hampir di setiap 5
waktu shalat.
Yaitu pengkodean perintah “TUNGGU”. Luar biasa.
Jadilah Allah “Menunggu” kita.
Sungguh tidak ada pantas-pantasnya.
Masa Allah disuruh menunggu kita, iya ga?
***

Perintah “Tunggu”
Tidak ada yang lebih penting di dunia ini yang harus kita kerjakan kecuali shalat. 
Shalatlah pekerjaan utama kita, sedang yang lainnya adalah pekerjaan sambilan.
Apa yang terjadi dengan diri Anda ketika Anda mendengar Azan? Apakah langsung bergegas  memenuhi panggilan azan tersebut, lalu melaksanakan shalat? Atau biasa-biasa saja?
Kalau Anda tidak segera bergegas menyambut seruan itu, maka ketahuilah kita termasuk yang berkategori memberi perintah kepada Allah. Yaitu perintah “tunggu” tersebut.
Perintah “tunggu” kepada Allah ini berarti:
# Tunggu ya, saya sedang melayani pelanggan.
# Tunggu ya, saya sedang nyetir.
# Tunggu ya, saya sedang menerima tamu.
# Tunggu ya, saya sedang nemani klien.
# Tunggu ya, saya sedang rapat.
# Tunggu ya, saya sedang dagang nih.
#  Tunggu  ya, saya sedang belanja.
#  Tunggu ya saya sedang belajar.
#  Tunggu ya saya sedang ngajar.
# Tunggu ya saya sedang merokok.
# Tunggu ya, saya sedang di tol.
# Tunggu ya, saya sedang dalam terburu-buru.  
#  Tunggu ya saya sedang tidur.
#  Tunggu ya, saya sedang bekerja.
Dan seterusnya

Coba aja berkaca kepada diri sendiri, dan kebiasaan ketika menghadapi waktu shalat.
Perintah tunggu inilah yang kita berikan kepada Allah.
Adzan berkumandang… Allahu akbar, Allahu akbar… Bukannya kita bergegas menyambut seruan itu, malah Allah kita suruh menunggu…
***

Siapa sih kita?
Sesiapa yang tidak mengusahakan shalat di awal waktu, sungguh dia adalah orang 
yang tidak mengenal Allah. Rizki-Nya lah yang selalu kita cari. Pertolongan-Nya lah 
yang sedang kita butuhkan. Dan Allah datang di setiap waktu shalat membawa apa 
yang kita butuhkan, memberi apa yang kita inginkan, di luar kebaikan-Nya yang 
bersifat sunnatullah.
Kita ini, manusia, makhluk ciptaan Allah.
Diciptakan dari saripati tanah.
Kita ada, lantaran ada hubungan yang diizinkan Allah dari hubungan laki-laki dan perempuan yang kemudian terjadilah kita.
Ya, dari sperma, kita menjadi manusia.
Makanya Allah menyindir di surah Yaasiin ayat ke-77, bagaimana mungkin manusia yang diciptakan dari saripati tanah lalu tiba-tiba menjadi pembangkang?
Menjadi pendurhaka kepada Allah?
Tapi ya begitulah. Kita ini emang manusia yang ga tahu diuntung dan ga tahu diri. Kita ga kenal siapa kita.
Lihat saja, berani-beraninya kita “memerintah” Allah untuk menunggu kita.
Iya kan?
Sedangkan, saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, seorang kopral, ga boleh dia
memerintah sersan.
Sersan, ga boleh memerintah kapten.
Mayor, tidak bisa memerintah Jenderal, dan seterusnya.
Hirarki itu, terjadi.
Bahkan, seorang polisi yang berdiri di pinggir jalan, lalu lewat mobil jenderal, lalu dia tidak mengangkat tangan tanda hormat, maka secara kesatuan, ini akan jadi masalah buat dia.
Nah, sekarang, tanya, siapa kita, dan siapa juga Allah?
Terlalu amat sangat jauuuuuuhhhhh hirarki kedudukannya.
Lah, bagaimana mungkin kemudian kita membiarkan Allah menunggu 
kita, atau kita memberikan perintah tunggu kepada-Nya, untuk menunggu kita?
Astaghfirullah.
Insya Allah orang bisa rada selamet soal shalat, ketika bisa berpikir begini, “Jangan sampe Allah menunggu saya.
Kalo bisa, saya yang menyambut Allah. Sebab ga ada pantes-pantesnya.
Masa Raja Diraja, Pemberi Karunia, yang dirindukan pertolongan-Nya dan
bantuan-Nya, yang dinikmati rizki-Nya, lalu jadi yang menunggu saya?
Emangnya, siapa saya?”

Dari Ust. Yusuf Mansur
Peringatan Versi audio - Shalat Tepat Waktu.mp3 lebih menohok!

Saturday, October 22, 2011

Gambaran

Setiap kali menonton drama seri Korea yang paling saya rasakan, di samping ceritanya yang bikin menye-menye, adalah betapa indahnya Korea. Indah, pohon dan bunga di mana-mana dan sangat bersih.
Heavenly for living.

Iya...tentu saja tidak seluruh Korea Selatan seperti itu. Tapi karena hampir semua drama Korea menampilkan hal serupa jadi ya, gambaran Korea Selatan seperti surga itu yang terbentuk.
Tidak sedikit yang jadi berpikiran untuk menabung dan jalan-jalan ke sana ; atau mencari beasiswa dan sekolah di Korsel.

Sementara, apa sih gambaran yang sudah berhasil di bentuk oleh film dan sinetron kita tentang Indonesia?
Negara penuh hantu? Rumah-rumah besar dengan gaya artifisial? Kumuh?
Kalaupun ada yang mau shooting di Papua atau Belitong sepertinya pengaruh kecil, karena bukan mainstream.
Hal yang hampir serupa terjadi untuk buku-buku Indonesia, sepertinya mainstream masih didominasi teenlit dan chicklite. Tetapi rasanya semua setuju, siapapun pembaca Laskar Pelangi pasti jadi ingin ke Belitong (paling tidak akan search image di google), pembaca Rahasia Meede jadi ingin menyelidiki rumah bawah tanah Musium Fatahillah di Kota Tua, pembaca 5cm jadi penasaran dengan Ranukumbolo dan ingin mendaki sang Mahameru.


*Ohya serunya nonton drama Korea juga karena jaket dan tasnya lucu-lucu :p