Tuesday, May 16, 2017

Another Miss Oh


One of mostly reason I don't like a particular  drama series is because I don't like the leader actress
Her reaction, habit toward the problems  she faced in the drama that I can agree
Childish, stupidness, trying to be cute....pleasee
In  Another Miss  Oh it becomes worse as some plots arise from drink habit
And drinking alcohol is almost there in every scenes.
I never found another drama series involves drinking alcohol that much
So imho it is no recommended drama series

But after I watched this drama, I become put notice to the sound effect of movie /drama


Friday, April 07, 2017

Spirited Away : another (new) layer



Yesterday I (re)watched Spirited Away. This time was on big screen
As one of master piece of Hayao Miyazaki nothing I can say to add praise for him
I'm agree with someone that said Pixar's movies touches heart and Ghibli 's movies touches soul

Yesterday, personally I wasn't in good mood, break down and and at my lowest point for sometime
due to office's chaotic and unexpected responses (yaah I need to renew my expectations to lower level).
Then I decided to pamper myself in afternoon. Go to Festival the World of Ghibli...
thing that at first, I thought with hesitation

After that, my eyes were witnessing those pleasing colours on big screen. Some people worked very very hard to draw it beautifully with so many detail
Furthermore suprisingly I felt very easy when I walked home
I never aware, that a Ghibli's movies even able to becoming my another layer
Then maybe I'll check their schedule for next few months

Oh...and yesterday I learnt, your layers are not there forever. They are not always as strong as we expected. They have expire date
So we can't always count on them
But the good news is, you also can have a new layer.
Just be curious and follow your instinct to find it


Friday, October 07, 2016

Untuk MRA

Bukan hanya sekali saya menyaksikan langsung perubahan drastis kehidupan seseorang.
Ya perubahan secara material, juga perubahan spiritual...
Perubahan drastis ke arah yang lebih baik sih nggak masalah...
Tapi perubahan ke arah, yang menurut saya, lebih buruk biasanya membuat 'sakit perut' :(

Hari ini saya melihat seseorang yang hampir seperti role model saya. Dulu.
Salah seorang yang mengajarkan saya untuk lebih peka terhadap lingkungan,
lebih menghargai hal-hal kecil, cerita singkat sehari-harinya yang tak jarang membuat mata berkaca-kaca saat selesai membacanya...
Tetapi tanpa sengaja hari ini, saya menyaksikan beliau yang bagai terseok-seok mengejar dunianya. Dan itu sangat menyedihkan.

Semoga Allah melindunginya, tidak membiarkannya terperosok semakin jauh, meringankan bebannya, menjernihkan hati dan pikirannya. Amiin

Wednesday, September 14, 2016

Pasar Cikini (2)

Di Pasar Cikini ada berbagai rupa hal menarik yang bisa dilihat.
Ada pedagang daging ayam yang setiap pagi ditunggui kucing -kucing gemuk yang berderet tertib di depan lapaknya
Ibu berbadan lebar penjual gerabah yang dagangannya ditumpuk tinggi-tinggi, dan ditunggui sambil tiduran, atau nonton tipi sambil sarapan
Tukang lele dengan bak lele barunya.
"Pengamen" yang bersuara seolah-olah sedang ngaji. Iya, seolah-olah karena suara yang keluar dari mulutnya bukan bacaan Al Quran.
Penjual tape singkong yang selalu rapi pakai baju batik (tebakan saya, pasti bapak itu orang Sunda :p)
Tukang sayur yang kalau sore berubah jadi tukang akik
Tapi di antara semuanya ada satu penjual, yang entah kenapa, bagi saya perjuangan hidup mencari nafkah paling menggentarkan. Tukang ager pikulan. :(




Monday, August 15, 2016

Mengingatmu

Deru blower
Tumpukan gelas tukang ronde
Buah apel

Monday, August 08, 2016

Galaksi Bimasakti a.k.a Milky Way

 Dari siniBy: Tim Wood.
 Arizona, dari sini
 Bolivia, Image: Daniel Kordan 
 Bukit Jamur, Kalimantan Barat, dari sini
 Benteng Keraton Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara, dari sini
 Columbia County, dari https://twitter.com/TheHudsonValley
 Mauna Kea, Hawaii, dari sini
 Dari sini
 Pantai Pangandaran, Jawa Barat, dari sini
 pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta, dari sini
 Pantai Kukup, Yogyakarta, dari sini
 Puerto Rico, dari sini
Telaga Cebong, Dieng, Wonosobo, dari sini

Snake River, Wyoming, Image: Tanner Wendell Stewert

Monday, July 25, 2016

Pilihan donasi (1)

Apa yang mendorong orang untuk melakukan donasi?
Pertanyaan itu yang muncul di pikiran saya saat menyusuri laman kitabisa.com
Tepatnya, apa yang membuat seseorang untuk memilih donasi ke orang tertentu dan bukan ke yang lain?
Padahal sama-sama orang tidak dikenal.
Apa yang membuat penggalangan dana untuk biaya kuliah sekelompok mahasiswa baru tercapai 7% sedang masa pengumpulan dana tinggal 3 hari, sementara bantuan untuk membuat rumah bagi seorang nenek sudah mencapai 115% dan masa pengumpulan dana 38 hari lagi.
Atau...
Mengapa orang lebih memilih untuk menyumbang bagi kesembuhan seekor anjing dengan 3 kaki (12,6 juta atau 126% dari target ditutup 6 hari lagi) dibanding biaya operasi seorang balita yang menderita kanker stadium 4 (5.7 juta atau 11% dari target, ditutup 7 hari lagi).

kitabisa.com tanggal 25 Juli 2016

Tuesday, March 01, 2016

Boss selalu benar, jika boss salah boss tetap benar (1)

A: Senin saya selesaikan deh, mbak
B: Eh tapi kan kita harus tunggu jawaban dari DPA dulu
A: Ohh baiklah

Hari Senin

B: Jangan lupa selesaikan naskahnya ya
A: Bukannya harus tunggu jawaban dari DPA dulu?
B: Iya... tapi kan tetap harus dikerjakan
A:.......

Wednesday, June 24, 2015

Stasiun Kereta Jabodetabek Favorit Saya

Sebagai pelanggan kereta saya juga memperhatikan stasiun-stasiunnya
Hampir semua stasiun Bogor - Jakarta Kota, Bogor -Tanah Abang pernah saya singgahi... yang belum pernah mungkin hanya Sawah Besar dan Mangga Besar.
Ini adalah daftar stasiun-stasiun yang saya sukai:

1. Stasiun Pondok Cina
Stasiunnya penataannya enak, bersih, tidak perlu naik -turun tangga, di depan banyak jajanan, meskipun kalau lewat parkiran siang hari terasa panjang dan panas. Harusnya di ujung satunya ada gate lagi. Tapi saya suka terutama karena setiap sampai stasiun ini berarti saya sudah di dekat rumah.

2. Stasiun Kota
Bangunan antik. Kalau di sini biasanya moodnya bagus karena kalau nggak dari jalan-jalan, kemungkinan besar habis belanja dari Mangga Dua atau Asemka. Sayang di luarnya lumayan semrawut dan kumuh

3. Stasiun Gambir
Saya senang, karena kalau saya di stasiun ini berarti saya akan berpergian keluar kota naik kereta. As simple as that

4. Stasiun Juanda
Stasiun Juanda itu rapi bersih, banyak yang jualan dan wangi makanan tapi tidak sebanyak Gambir, layar monitor petunjuk posisi kereta ada di mana-mana. (Di Manggarai yang seramai itu malah nggak ada satu pun) Saat eskalator di stasiun lain mati di Juanda biasanya hidup terus. Dekat dengan Istiqlal. Tapi mungkin saya suka karena warnanya biru

Foto menyusul deh....


Monday, January 19, 2015

Cara Menghilangkan Rasa Bosan

Saya tidak yakin ada orang yang tidak mudah bosan terhadap hal-hal yang sifatnya monoton. Termasuk juga saya.
Tetapi mungkin ada orang-orang tertentu yang bisa menyikapi keadaan itu dengan berusaha menikmati kondisi yang ada, atau dengan mempersiapkan diri menghadapi keadaan tersebut.
Langkah awal perlu dimulai dengan memahami diri sendiri. Apa saja hal-hal yang bisa membuat kita bosan dan kegiatan apa saja yang menyenangkan menurut kita.
Untuk saya hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan di waktu senggang ada banyak, antara lain :


  • Baca buku pop culture economics, seri Malcom Gladwell, novel-novel pun. Memperluas wawasan, melatih otak agar tetap bekerja, minimal bikin semangat pingin nulis ini itu.

Btw, dari kelima seri itu tinggal David Goliath saja yang belum punya, gara-gara kurang sreg dengan penggambaran tentang cerita David & Goliath ini. Belum tahu nantinya mau beli atau tidak
  • TWITTER! Dari twitter belajar betapa kadang jalan pikiran orang bisa sangat absurd. Belajar memahami kadang pandangan orang bisa berada di dua titik yang berlawanan secara ekstrim. Kadang keduanya punya alasan yang terdengar masuk akal. Akal sehat, hati nurani, pengetahuan sangat penting untuk bisa membuat kita menentukan posisi kita di antara dua titik ekstrim itu. 
  • Nonton film Korea  dan 3Idiots berulang-ulang sambil nangis-nangis dan ketawa-ketawa (dan setrika baju)
  • Jalan-jalan ke mol, menyusuri jalan di kompleks rumah-rumah kuno, ke Tanah Abang cari barang dagangan, nulis di cafe, ambil foto dari sana -sini. Melihat ini itu, ketemu orang ini itu, itu sungguh menjauhkan diri kita dari sikap sombong dan penggerutu
  • MASAK! Bangun pagi cari tukang sayur. Efeknya akan membuat kita terheran-heran dengan orang yang belanja di super market dan makan di restoran berharga ratusan ribu.
  • Merajut. Beberapa waktu lalu mendapat hadiah satu kotak benang rajutan berbagai warna dan jenis. Baru satu yang sedang dikerjakan. Beberapa mau dibagi-bagi 




Jika dalam perjalanan untuk menghilangkan bosan juga harus disesuaikan. Karena saya pusing jika membaca di mobil maka untuk menghilangkan bosan hanya bisa dilakukan oleh radio atau musik dari hp, ngobrol, atau berusaha duduk dekat jendela. Hal itu yang menyebabkan saya sebisa mungkin menghindari bepergian dengan mobil.

My worst nightmare was in long distance travel by bus, in very very heavy traffic jam with broken air conditioning in the middle of bright sunny day

Habis ide.... bersambung deh


Tuesday, December 30, 2014

Tahun 2015

Tumben saya kepikir untuk buat resolusi
Sampai saat ini paling tidak ada 3 hal yang ingin saya lakukan di tahun 2015

1. Bawa kamera ke mana-mana (lagi). Mau serius kumpulin foto
Foto dari sini 
Pingin buat foto seperti ini

2. Serius belajar satu bahasa asing. Seperti ini misalnya
Getty Images

3. Meminimalkan membuang makanan. Dan mengkampanyekannya!!!
Foto dari sini

Food Wastagefootprints

Caranya : baca ini

Bismillaah.....

Thursday, September 18, 2014

Sarapan di Pasar Cikini dan Sekitar



Hampir 5 bulan saya pindah tempat kerja di Salemba. Hampir tiap pagi setelah turun dari kereta di Stasiun Cikini saya berjalan melewati Pasar Cikini menuju Kampus UI Salemba. Setelah lima bulan, berikut makanan favorit saya dari Pasar Cikini dan sekitar:

1. Nasi Urap dan Pecel
Begitu keluar stasiun, di seberang stasiun, depan toko yang belum buka ada dua mbok-mbok yang berjualan nasi pecel dan urap. Sayurnya sih standar, tauge, kacang panjang daun singkong dan daun pepaya (kurang kenci ya?). Lauknya bisa tempe atau tahu bacem atau gorengan. Bumbu pecel dan urapnya sama-sama enaaaaaak. Cuma kalau urap agak pedas untuk ukuran saya (tapi masih bisa tahan sih) Tempe dan tahu bacemnya juga rasa bacem Jawa banget. Manis :) Harganya, kalau hanya pecel/urap tanpa nasi Rp 4.000 tambah baceman/gorengan seribuan. Murah? Iya banget!

2. Nasi Kuning
Tempatnya di dalam pasar tapi masih di jalur jalan ke UI. Nasi kuningnya enak karena baru mateng dan bukan yang dibungkus dalam kotak mika. Kunyit di nasinya terasa. Pilihan lauknya ada banyaaaak, di samping default orek tempe, krupuk dan bihun, ada perkedel kentang, gorengan, telur balado, sate kerang dan favorit saya sate ayam :) Satu bungkus porsinya cukup besar. Kalau pakai lauk sate ayam cukup bayar Rp 8.000. Untuk lauk lain rata-rata harganya antara Rp 1000-2000

3. Lontong sayur
Ada beberapa yang jual, tapi yang saya suka ada di ujung jalan pasar, sebelum naik jembatan. Lontongnya bikinan sendiri, dibungkus pakai daun pisang (bukan dengan plastik). Sayurnya sayur pepaya. Pilihan lauknya ada gorengan, telur balado, tahu/telur kecap, kadang ada opor. Harga kalau cuma lontong saja, saya kurang tahu. Tapi terakhir beli di sana dengan lauk telur, saya hanya diminta bayar Rp 6000. Murah, ya?

Berhubung saya mau kerja sambung lain waktu. Masih ada tentang cemilan-cemilan Cikini. Insyaallaah :)

Wednesday, May 08, 2013

Berkunjung ke Universitas Indonesia (I)




Untuk urusan pekerjaan, saya harus mengunjungi beberapa universitas ternama di Indonesia. Karena harus mendatangi program studi tertentu, saya berusaha mencari informasi di web kampus tersebut mengenai lokasi persis prodi-prodi tersebut. Ternyata petunjuknya tidak terlalu membantu.
Sudah sempat ngomel-ngomel sih, tapi langsung terhenti saat googling kampus sendiri ternyata sama tidak jelasnya. Petanya kecil, tidak ada keterangan skala, tidak ada keterangan bagaimana menuju gedung-gedung di UI, dan... arah utara ada di sebelah kiri hiksss..

Sehingga untuk mengurangi rasa bersalah, saya membuat peta ini.
Semoga cukup membantu bagi yang membutuhkan.



Kampus Universitas Indonesia Depok memiliki area yang cukup luas, dengan kampus berada di dua lokasi. Kampus lama berada di Jalan Salemba Raya (nan melegenda). Di Kampus Salemba terdapat Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Prodi Pascasarjana berbagai kajian, Prodi MPKP, Magister Manajemen, Magister Akuntansi. Sebagian besar fakultas saat ini telah berada di Kampus UI di Kota Depok, tepat berada di perbatasan Jakarta Selatan dan Depok.
Memasuki Kampus UI Depok seperti memasuki hutan kota, dengan pohon-pohon, danau-danau dan hutan kecil di sana sini.





















Fakultas-fakultas yang ada di Universitas Indonesia bisa dilihat di sini

Gedung-gedung dan fakultas-fakultas di Kampus UI Depok dikelompokkan per fakultas dan terletak menyebar dalam satu lingkaran, kecuali Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Farmasi semua fakultas berada di tepi jalur jalan lingkar UI. Jika diurutkan dari depan:

1. Halte Stasiun UI, lurus mengikuti jalur jalan maka urutannya adalah:

2. Di sebelah kanan akan bertemu Fakultas Hukum (di sudut kanan belakangnya ada Fakultas Psikologi),















3.  Masjid UI (di belakangnya ada (3a) Perpustakaan Pusat UI yang baru yang berbentuk bukit teletubies dan Fakultas Ilmu Komputer (13a)),

















3a.  Perpustakaan UI baru dilihat dari arah danau












4. Halte bus Balairung UI, di seberang terdapat
4a. Balairung UI dan
4b. Gedung Rektorat UI




5. Di sebelah kiri ada 5a. Fakultas Ilmu Keperawatan,(sedang dalam pembangunan) bersebelahan dengan 5b. Gedung Pusat Kesejahteraan Mahasiswa



Update: gedung ini sudah dirobohkan :D
Sedang dalam proses pembangunan rumash sakit UI (?) yang terhubung dengan gedung Rumpun Ilmu Kesehatan yang ada di seberangnya.
(belum punya fotonya :( )
Gedung Pusat Kesejahteraan Mahasiswa



Di sebelah kanan jalan, di seberang Fakultas Keperawatan,  ada 5c. Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat

Saat ini sedang



Melintasi boulevard,di ujung kanan boulevard ada 6. Gedung eks BNI, di lt 2 terdapat Ruang Sidang UI

Boulevard di sebelah kiri jalan


Boulevard di sebelah kanan jalan


7. Halte Fakultas MIPA, 7a. Gedung Fakultas Farmasi berada di belakang FMIPA



8. Halte Poltek
Setelah melewati kolam hijau dan (8a) lapangan hockey di sebelah kiri, ada jalan menuju Poltek Jakarta, di sebelah kanan ada jalan naik menuju (8b) Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UI

















9. Halte Kukusan Kelurahan, di sebelah kiri jalan menuju Gedung Vokasi. 9a. Stadiun UI













10. Halte Fakultas Teknik (aka Kukusan Teknik / Kutek)



Update: di seberang Fakultas Teknik dibangun Klinik Satelit UI

11. Halte Fakultas Ekonomi, danau




12. Pusat Studi Jepang (di belakangnya  12a. Gedung Fakultas Ilmu Budaya),
















13. Fakultas ISIP (di belakangnya ada 13a. Fakultas Ilmu Komputer)



13a. Fakultas Ilmu Komputer















14. Halte Fakultas Psikologi (dengan Fakultas Hukum di sudut kanan belakang).

Kembali ketemu Bundaran Psikologi


Untuk mengunjungi tempat tersebut jika tidak membawa kendaraan sendiri bisa dengan menumpang bis kampus (sepeda hanya khusus untuk penghuni UI :p)


Bis kuning dengan papan warna merah akan memutari UI di jalur seperti di atas, sedang bis dengan papan biru akan berbelok ke kiri dengan urutan yang berlawanan.


Ini contoh bis kuning papan biru (lihat di jendela depan dekat pintu masuk bis)


Friday, May 03, 2013










U dont know how much and closely i love you.