Sabtu lalu sambil menunggu toko langganan buka,
saya mengamati orang yang lalu –lalang.
Dan dalam waktu yang tidak terlalu lama ada sekelompok ABG dan satu
keluarga yang sudah dua kali lewat di depan saya. Jadi lah terpikir untuk buat
tulisan tentang Pasar Tanah Abang.
Pasar Tanah Abang memang
memiliki banyak kelebihan dibanding pasar-pasar lain di Jabodetabek. Lokasinya
di pusat Jakarta dengan 6 blok yang saling terhubung membuat pengunjung
memiliki banyak sekali pilihan barang dengan harga yang relative murah, apalagi
jika membeli secara grosir.
Hanya saja bagi yang
belum terbiasa, berkunjung ke Tanah Abang kadang bukan merupakan pengalaman
yang menyenangkan. Mengapa?
- ·
Banyaknya
pilihan barang awalnya menyenangkan tapi
kalau sulit menetapkan pilihan akan bikin pusing. Pilihan barang itu juga
disertai pilihan harga. Karena meskipun judulnya pasar, tetapi ada juga
barang-barang premium yang dijual dengan harga lumayan mahal
- ·
Tanah
Abang itu sangat luas, Blok A saja memiliki 12 lantai untuk toko (di luar
tempat parkir) dan masing-masing lantai memiliki 6 los, tapi kalau sudah pusing
kadang kita sering terjebak muter-muter di situ-situ saja. Sampai malu sama
yang punya toko. “Eh tadi kita udah ke sini belum ya?”
- ·
Barang sih
memang murah dan lucu tapi apa yakin bakal dipakai ? Apalagi kalau perginya rame-rame
kadang tergiur beli sesuatu yang bukan-gue-
banget-deh (tapi lucu….tapi akhirnya nggak pede pakai).
- ·
Pajaknya
banyak. Selain biaya makan siang, kalau kalap sering terbeli barang-barang di
luar tujuan awal.
Dengan semua
kepusingan itu kalau belinya hanya sedikit sih lebih baik ke tempat yang dekat rumah saja, nggak capek.
Tapi untuk yang
berniat bulat ke Tanah Abang begini gambarannya. Bagian utama dari Pasar Tanah Abang itu ada
di 4 gedung. Blok A, Blok B, Metro dan Blok F ini urutan berdasar ukuran pasar.
Blok A terdiri dari 19
lantai (luas per lantainya harus cek google dulu heeehe) :12 lantai toko, 1
lantai foodcourt, rooftop untuk masjid, 5 lantai yang full untuk parkir (lantai
9 ke atas), Bangunan paling tinggi dengan ornament warna hijau di atasnya .
Blok B terdiri dari 16
lantai: 10 lantai untuk toko pakaian dll, 6 lantai untuk parkir. Terletak di
samping kiri Blok A kalau dari arah
jalan KH Mas Mansyur (atau sebelah selatan Blok A). Blok A dan B terhubung di
semua lantai dengan beberapa pintu penghubung
Metro, seingat saya, tempat
belanjanya hanya 7 lantai. Letaknya di seberang jalan dari Blok A dan B
terhubung oleh 2 jembatan di atas jalan KH Mas Mansyur, di lantai Ground dan 1.
Blok F malah hanya 4
lantai untuk toko. Terletak di belakang Blok A dan B, dari Blok A dan B bisa
jalan lewat bawah, dan ada juga beberapa pintu penghubung di Lower Ground dan Ground.
Blok F ini yang paling dekat dengan stasiun Tanah Abang jika kita berjalan kaki
lewat Jati Baru.
Bagi yang mau beli untuk dipakai sendiri lebih
baik tidak perlu ke Metro. Di sini sebagian besar barang grosir yang harus
dibeli dalam jumlah minimal antara 3-6 pcs. Harganya memang jauh lebih murah
sih tapi apa iya mau pakai baju model sama cuma beda warna ? Juga Blok F,
bangunan pasar yang paling tua dibanding 3 yang lain walaupun beberapa tahun
lalu bagian dalamnya sudah direnovasi, dipasang AC, escalator diaktifkan dan
ubin baru. Entah kenapa di Blok ini orang-orang masih berperilaku jorok , buang
sampah sembarangan dan merokok. Tapi harganya memang relative lebih murah
dibanding di Blok A dan B dan bisa beli satuan. Jenis produk yang dijual di
Blok F mirip di Blok A dan B, yang menurut saya beda adalah barang di Metro. Di
Metro itu kebanyakan barang impor dari
China, Taiwan atau Hong Kong? Entahlah… baju-baju sih lucu-lucu, dalam arti
positif , godaan banget deh kalau ke sini dan walaupun di sini ada dress
panjang yang bisa jadi gamis tapi seingat saya tidak ada yang jual baju koko
atau jilbab atau mukena di Metro. Jadi ingat saja kalau ke sini jangan cari
mukena.
Untuk memudahkan
berbelanja perlu diketahui spesialisasi masing-masing lantai. Beda dengan Metro
dan Blok F yang tiap lantainya cenderung gado-gado campur, di Blok A dan B ada
pengelompokan per lantai. Dan pengelompokan ini sama untuk Blok A dan B.
Berikut daftar pengelompokan dari lantai yang terbawah.
·
Lantai B2 (Basement
1)= kain brokat, tile,batik ,
perlengkapan jahit menjahit renda segala rupa, pita, payet)
·
Lantai B1
= korden, sprei, dan rupa-rupa kain dari
katun , kanvas, blacu
·
Lantai SLG
= campur-campur dari baju tidur, jilbab, blazer, jilbab, mukena, baju muslim
·
Lantai LG
(Lower Ground) = mirip SLG. Lantai SLG dan LG ini lantai yang sejajar dengan
jalan pintu keluar utama.
·
Lantai G (Ground)=
baju anak
·
Lantai 1 =
baju dalam , seragam sekolah , baju/seragam olah raga (ada yang menyediakan
sablon/bordir di tempat), kaos kaki, baju pria, jaket, jeans
·
Lantai 2 =
batik
·
Lantai 3 =
tas dan sepatu/sandal
·
Lantai 3A
= aksesoris
·
Lantai 5 =
baju muslim, jilbab, mukena, baju koko
·
Lantai 6 =
butik pakaian pria/wanita, beda model dengan lantai lain
·
Lantai 7 =
tas dan sepatu/sandal impor
·
Lantai 8 =
foodcourt
·
Lantai 9 –
12A = tempat parkir
·
Lantai A =
masjid
Untuk Blok B lantai 6
-11 adalah tempat parkir.
Setiap lantai Blok A
dan B memiliki 6 deret yang berhadap-hadapan yang disebut Los dari Los A hingga
F. Bedanya di Blok A los A dimulai dari sebelah kiri dari pintu masuk utama ,
kemudian Los B dan seterusnya dengan los paling kanan los F. di Blok B los A
dimulai dari sebelah kanan , kemudian Los B dan seterusnya dengan los paling
kiri los F. Penomoran tokonya memutar
–balik, jadi toko nomor 1 berhadapan dengan nomor terbesar. Hal ini perlu
diketahui kalau misalnya untuk mencari alamat toko atau kalau kepisah lebih baik salah satu diam
di satu toko agar mudah dicari (kecuali kalau iseng maupun diumumkan lewat
speaker di seluruh pasar).
Tips berbelanja di
Tanah Abang
1.
Baca doa
sebelum masuk pasar agar tidak kalap. Selain doa yang sering saya ingat-ingat
kalau masuk pasar adalah “yang lucu dilihat belum tentu lucu dipakai” diulang
sampai pegel
2.
Buat
daftar belanja dan focus ke daftar tersebut, kalau kebanyakan tengok yang
lain-lain seringnya barang tujuan awal justru tidak terbeli
3.
Bawa uang
secukupnya, ketimbang keterusan. Kalaupun kurang, ada ATM center di Blok A
lantai B1 dan B2 los F, Blok B lantai LG los A bagian belakang, lantai dasar
Blok F dan hampir semua lantai ada beberapa ATM
4.
Harga
barang umumnya tidak terlalu bisa ditawar. Kalaupun bisa paling turun 5ribuan.
Kecuali untuk tas, kalau agak ngotot bisa turun lumayan
5.
Kalau
dalam gedung lumayan aman dari copet tapi tetap harus selalu waspada
6.
Kalau mau
pindah lantai lebih cepat pakai escalator dibanding lift. Lift nunggunya lama
dan sering penuh. Kalau berpindah banyak lantai di Blok A pilih escalator yang
ada di pinggir –pinggir deretan Los B dan E ada empat di depan dan belakang,
jangan escalator tengah, karena yang pinggir-pinggir itu eskalatornya
bersambung sehingga hemat waktu dan tenaga (apalagi kalau bawa belanjaan
banyak). Di Blok B , escalator semacam itu ada di sebelah kanan depan.
7.
Kecuali
bisa datang pagi-pagi sekali lebih baik tidak bawa kendaraan pribadi. Karena begitu
di atas jam 8an pagi biasanya hanya bisa dapat tempat parkir di lantai atas dan
saat keluar akan perlu waktu lama. Alternatif lain parkir di luar pasar, dan
minta porter bawa belanjaan ke mobil.
8.
Ada
beberapa tempat sholat kecil di beberapa lantai, tapi yang paling luas adalah
masjid di atap Blok A, agak perlu usaha untuk ke sana tapi enak untuk sholat
dan meluruskan kaki sesudah capek belanja. Juga ada tempat sholat di Blok B di
lantai B1 (atau B2 ya?) los F, terpisah untuk wanita ada di tengah sebelah
foodcourt sedang untuk pria di ujung depan.
9.
Foodcourt
Blok A lantai 8 pilihan makanannya banyak dan tempat luas. Tapi tetap saja di
jam makan siang kadang sulit mendapat tempat duduk, jadi perhitungkan waktu
baik-baik.